Halaman
Bab VIII
~ Hiburan
171
VIII
Pada bab ketujuh yang bertemakan ketertiban ini, Anda akan mencapai beberapa tujuan pembelajaran.
Tujuan yang dimaksudkan yaitu:
1.
Anda akan berlatih mendaftar hal-hal yang perlu ditulis berdasarkan topik yang dipilih,
menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis ilmiah (berdasarkan
pengamatan atau penelitian), menyusun kerangka karya tulis ilmiah, dan menyunting karya
ilmiah sendiri atau karya orang lain;
2.
Anda akan berlatih menemukan nilai-nilai yang terkandung dala cerpen;
3.
Anda akan berlatih menggunakan gerak-gerik, mimik, dan intonasi yang sesuai dengan watak
tokoh dalam pementasan drama,
4.
Anda akan berlatih mengidentifikasi ciri-ciri hidayat, menjelaskan unsur intrinsik hidayat,
menceritakan kembali isi hikayat dan novel.
HIBURAN
MEMBACA
BERBICARA
MENDENGAR
MENULIS
Menulis karya ilmiah,
menarasikan pengalaman
manusia dalam adegan dan
latar pada naskah drama,
menarasikan pengalaman
manusia dalam naskah
drama
Membandingkan
unsur intrinsik dan
ekstrinsik novel
Indonesia/
terjemahan dengan
hikayat
Menggunakan
gerak-gerik, mimik,
dan intonasi sesuai
watak tokoh dalam
pementasan drama
Menemukan
nilai-nilai
cerpen
HIBURAN
Tujuan Pembelajaran
Peta Konsep
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
172
PENDAHULUAN
Pada bab ini, Anda akan berlatih menulis karya ilmiah. Anda juga akan berlatih
untuk menemukan nilai-nilai cerpen yang dibacakan. Selanjutnya, Anda akan berlatih
menggunakan gerak-gerik, mimik, dan intonasi sesuai watak tokoh dalam pementasan
drama. Anda juga akan berlatih membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel
Indonesia dengan hikayat.
A.
MENULIS KARYA TULIS ILMIAH
Anda akan berlatih mendaftar hal-hal yang perlu ditulis berdasarkan topik
yang dipilih, menentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis ilmiah
(berdasarkan pengamatan atau penelitian), menyusun kerangka karya tulis ilmiah,
dan menyunting karya ilmiah sendiri atau karya orang lain.
1. Mendaftar Hal-Hal yang Perlu Ditulis Berdasarkan Topik yang
Dipilih
Sebelum Anda membuat suatu karya ilmiah, maka terlebih dahulu Anda
akan menentukan topik apa yang akan Anda angkat dalam penulisan ilmiah
tersebut. Misalnya saja Anda akan meneliti mengenai kalimat tidak efektif.
Penelitian tentang kalimat tidak efektif sangatlah luas. Oleh karena itu, sebaiknya
Anda membatasi ketidakefektifan kalimat khususnya kemubaziran. Kemubaziran
pun memiliki bidang yang luas misalnya kemubaziran reduplikasi, komposisi, kata
tugas.
Apabila Anda akan meneliti secara mendalam lebih baik jika Anda
memfokuskan pada salah satu saja misalnya kemubaziran dalam hal reduplikasi.
Reduplikasi sendiri terdiri dari reduplikasi sebagian, seluruh, historis, morfologis.
Hal-hal yang dapat diteliti misalnya dalam kalimat berikut:
Para siswa-siswa
sedang melaksanakan upacara bendera
. Bentuk “para siswa-siswa”
merupakan kemubaziran karena kata “para” sendiri berarti
jamak.
Pada hakikatnya karya ilmiah merupakan laporan penelitian yang disusun
dengan mengikuti format tertentu. Dari berbagai format yang ada terdapat satu
kesamaan yaitu: karya ilmiah ini merupakan fakta atau nyata bukan cerita atau
rekayasa.
Adapun kategori karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut.
a.
Karya tulis yang berdasarkan pada fakta bukan cerita,
b.
Ditulis dengan format karya ilmiah,
c.
Berupa hasil penelitian atau pengamatan,
d.
Bersifat aktual.
Bab VIII
~ Hiburan
173
Tentukan topik untuk sebuah karya ilmiah, kemudian Anda daftar hal-hal yang
perlu ditulis berdasarkan topik yang kita pilih tersebut!
2. Menentukan Gagasan yang akan Dikembangkan dalam Karya
Ilmiah
Dalam pembahasan di atas, Anda telah memilih topik tentang ketidak-
efektifan kalimat khususnya kemubaziran. Dari masalah tersebut, Anda akan
lebih memfokuskan pada kemubaziran dalam hal reduplikasi. Reduplikasi ini akan
Anda kembangkan menjadi satu bentuk penelitian yang kompleks disertai dengan
pembahasan yang lengkap.
Jadi, apabila Anda telah menentukan topik yang akan dijadikan sebagai
bahan penulisan karya ilmiah, langkah selanjutnya adalah menentukan gagasan-
gagasan. Gagasan-gagasan inilah yang kemudian akan Anda kembangkan.
Tentukan gagasan yang akan dikembangkan dalam karya tulis ilmiah berdasarkan
topik yang Anda pilih!
3. Menyusun Kerangka Karya Tulis Ilmiah
Yang dimaksud dengan kerangka karya tulis adalah rencana kerja yang
memuat garis-garis besar suatu karya tulis. Format kerangka karya tulis secara
umum meliputi pendahuluan, pembahasan, dan penutup yang disertai kesimpulan
serta saran.
a.
Bagian pendahuluan biasanya memuat latar belakang masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, rumusan masalah, identifikasi masalah, dan
landasan teori.
b.
Bagian pembahasan memuat gagasan-gagasan permasalahan yang hendak
disampaikan. Dikemukakan pula masalah temuan-temuan dan analisis
terhadap data-data yang telah dikumpulkan.
c.
Bagian penutup memuat secara singkat masalah-masalah penting dari
pembahasan sebelumnya. Disertakan pula saran-saran dari penulis yang
merupakan tindak lanjut dari penelitian tersebut.
Selain hal tersebut, masih pula ditambah daftar pustaka, kata pengantar, dan
daftar isi.
Latihan
Latihan
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
174
Supaya lebih jelas, coba Anda cermati format berikut!
FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
1 .
Bagian Awal
Bagian awal ini dimulai dari halaman judul sampai dengan abstrak
penelitian. Komponen-komponen bagian ini secara rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a) Halaman Sampul dan Halaman Judul
Halaman sampul memuat 1) judul, 2) lambang atau logo sekolah, 3)
nama dan nomor siswa, dan 4) nama sekolah.
b) Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan ini memuat 1) judul karya ilmiah, 2) nama siswa
yang menyusun karya ilmiah beserta nomor induk siswa, 3) tanda tangan
dan nama terang pembimbing, dan 4) kata persetujuan.
c) Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat bukti pengesahan administratif dan akademik oleh
kepala sekolah. Halaman ini memuat 1) judul karya ilmiah, 2) nama
siswa yang menyiapkan karya ilmiah, 3) kalimat pengesahan beserta
tanggal, bulan, dan tahun, 4) tanda tangan dan nama terang kepala sekolah
serta cap stempel.
d) Kata Pengantar
Kata pengantar memuat informasi umum atau uraian singkattentang
maksud penulisan karya ilmiah, harapan penulis terhadap penelitian (yang
kemudian hasilnya ditulis dalam bentuk karya ilmiah), dan penyampaian
rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa dalam karya
ilmiah.
e) Daftar Isi
Daftar isi ini memuat secara rinci isi keseluruhan karya ilmiah beserta
letak nomor halamannya, mulai dari halaman judul sampai dengan
lampiran. Komponen isi karya ilmiah ini dicantumkan dalam daftar isi
antara lain meliputi judul-judul bab dan subbab. Penulisan daftar isi harus
mempertahankan konsistensi dalam pencantuman komponen-komponen
itu.
f)
Daftar Tabel dan Halaman Gambar (jika ada)
Daftar tabel dan halaman gambar berisi nomor urut halaman tempat
tabel, dan gambar tersebut disajikan. Tiap-tiap jenis dikelompokkan dan
diberi nomor urut tersendiri.
g) Abstrak
Abstrak disusun dengan komponen-komponen sebagai berikut: 1) nama
siswa, ditulis dari belakang apabila terdiri dari dua bagian nama, 2) tahun
pembuatan, 3) judul karya ilmiah (dalam tanda petik, huruf kapital hanya
pada awal setiap kata), 4) kata Karya Ilmiah ditulis miring, 5) nama
kota, 6) nama sekolah, 7) kata ABSTRAK
Bab VIII
~ Hiburan
175
Penulisan isi abstrak tersebut dituangkan dalam tiga paragraf dengan
spasi tunggal. Paragraf pertama berisi uraian singkat mengenai latar
belakang masalah dan tujuan penelitian. Paragraf kedua berisi metode
penelitian, mencakup populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Paragraf ketiga berisi hasil
penelitian dan pembahasan.
2.
Bagian Tengah
Bagian tengah ini terdiri dari isi karya ilmiah dan daftar pustaka.
a.
Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah
Berisi uraian tentang hal-hal yang melatarbelakangi timbulnya
masalah.
2) Identifikasi Masalah
Berisi berbagai masalah yang dapat dikenali atau muncul yang
berkaitan dengan judul karya ilmiah.
3) Pembatasan Masalah
Berisi masalah yang akan dibahas. Tidak semua masalah yang ada
akan dibahas. Tujuannya agar lebih terfokus.
4) Perumusan Masalah
Beberapa masalah yang telah ada pada pembatasan masalah
dirumuskan dengan kalimat tanya.
5) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini menjelaskan secara spesifik tujuan atau hal-hal
yang ingin dicapai melalui penelitian ini.
6) Manfaat Penelitian
Manfaaat penelitian ini berkaitan dengan penerapan hasil penelitian,
baik bagi penulis atau pun masyarakat di sekitar.
b.
Bab II Kajian Pustaka
Bab ini membahas tiga hal penting yaitu:
1) Kerangka Teoretis
Dalam subbab ini diuraikan berbagai teori yang mendukung
permasalahan yang diajukan. Uraian dapat mengambil dari buku-
buku dengan berpedoman pada format karya ilmiah.
2) Kerangka Pemikiran
Dari berbagai teori yang dikemukakan dalam kerangka teoretik
kemudian ditentukan suatu kerangka berpikir yang digunakan dalam
penelitian.
3) Hipotesis (jika ada)
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap hasil
penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris.
c.
Bab III Metode Penelitian
1) Subjek dan Objek
Subjek adalah semua benda, individu, atau hal yang akan diteliti.
Objek merupakan bagian dari subjek yang memiliki ciri yang dimiliki
oleh subjek.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
176
2) Metode Pengumpulan Data
Berisi cara yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan
dalam penelitian.
3) Alat Penelitian
Alat penelitian berupa alat-alat yang digunakan untuk memperoleh
data. Alat data ini dapat berupa kartu data, angket, kuesioner, dan
lain-lain.
4) Metode Analisis Data
Penggunaan metode analisis data ini tergantung pada metode yang
akan digunakan untuk membahas hasil penelitian.
d.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
1) Hasil Penelitian
Berisi hasil-hasil penelitian yang diperoleh peneliti disertai data-data
pendukung.
2) Pembahasan
Terhadap penelitian yang telah disajikan pada subbab di atas
kemudian diadakan pembahasan. Mengapa hasilnya seperti itu? Apa
kaitan hasil dengan permasalahan yang ada? Jadi, pada pembahasan
ini dikemukakan pemikiran-pemikiran kreatif tentang hasil penelitian
itu.
e.
Bab V Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan
Kesimpulan diambil berdasarkan hasil penelitian dan sejalan dengan
perumusan masalah. Kesimpulan diuraikan secara ringkas, jelas,
padat, dan sistematis serta dalam bahasa yang komunikatif tentang
penemuan-penemuan yang diperoleh dalam penelitian.
2) Saran
Saran dirumuskan secara lugas, operasional, dan relevan dengan
temuan-temuan penelitian.
f.
Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan atau
pegangan, serta landasan penelitian. Daftar pustaka disusun atas dasar
alfabetis nama pengarang tanpa nomor urut. (1) nama pengarang, (2)
tahun terbit, (3) judul buku, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.
3.
Bagian Akhir
Bagian akhir ini memuat semua lampiran yang berupa dokumen atau bahan
yang digunakan untuk menunjang penyusunan karya ilmiah. Lampiran dipilih
bahan sedemikian rupa sehingga bahan-bahan yang relevan saja yang
dilampirkan.
Sebelum seseorang memulai menulis karya ilmiah, terlebih dahulu harus
membuat kerangka karya tulis ilmiah ini. Berikut ini contoh kerangka karya tulis
ilmiah.
Bab VIII
~ Hiburan
177
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
B.
Identifikasi Masalah
C.
Pembatasan Masalah
D.
Perumusan Masalah
E.
Tujuan Penelitian
F.
Manfaat Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Kerangka Teoretis
B.
Kerangka Pemikiran
C.
Hipotesis (jika ada)
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Populasi dan Sampel
B.
Metode Pengumpulan Data
C.
Instrumen Penelitian
D.
Metode Analisis Data
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
B.
Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Sumber: Jabrohim, 2003
1.
Berdasarkan uraian di atas coba Anda buat satu buah karya tulis ilmiah
sederhana dengan berpedoman pada tata cara penulisan ilmiah. Gunakanlah
tema karya tulis tentang hiburan!
2.
Susunlah terlebih dahulu kerangka karya tulis berdasarkan judul dan rumusan
masalah yang telah Anda tetapkan!
4. Menyunting Karya Ilmiah Sendiri atau Karya Orang Lain
Menyunting karya ilmiah dapat dilakukan oleh seseorang yang telah
menguasai pemakaian ejaan yang disempurnakan dan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Hal-hal yang dapat disunting misalnya tata tulisnya, ejaannya,
huruf, kata, kalimat, isi, pemakaian tanda baca, pilihan kata (diksi), dan sebagainya.
Misalnya dalam sebuah karya tulis terdapat kalimat:
Data ini dapat diperoleh diperpustakaan.
Kata
diperpustakaan
seharusnya dipisah. Sehingga menjadi
di
perpustakaan
.
Latihan
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
178
Kata menyunting pada umumnya dikenal dengan mengedit. Menyunting
atau mengedit diartikan sebagai kegiatan memperbaiki dan menyiapkan naskah
untuk diterbitkan. Naskah yang telah disusun diharapkan layak untuk diterbitkan
atau disajikan.
Coba Anda lihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menyunting dapat
diartikan:
a.
menyiapkan naskah siap cetak dengan memperhatikan sistematika penyajian
isi dan bahasa, artinya Anda harus memiliki pedoman EYD yang cukup,
karena hal ini merupakan dasar dalam menyunting sesuatu terutama karya
ilmiah.
b.
merencanakan dan mengarahkan penerbitan, artinya Anda dituntut untuk
merencanakan dan mengarahkan penerbitan secara baik dan benar, misalnya
penerbitan surat kabar.
c.
menyusun atau merakit film atau pita rekaman dengan cara memotong-
motong dan memasang kembali. Hal ini biasanya terdapat dalam dunia
perfilman. Misalnya kalau ada film-film yang tidak layak tayang, maka ada
beberapa bagian yang disensor.
Untuk dapat menyunting karya ilmiah ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan:
a.
kuasailah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan materi-materi lain yang
mendukung,
b.
suntinglah dengan melihat tata tulis, tata bahasa, dan isinya,
c.
buanglah hal-hal yang dianggap tidak perlu atau mubazir.
Orang yang menyunting atau mengedit disebut sebagai editor. Editor harus
berpikir aktif sehingga menghasilkan naskah yang enak dibaca. Dasar yang utama
bagi seorang penyunting atau editor adalah menguasai tata cara penulisan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
1.
Berdasarkan uraian di atas, coba Anda sunting atau edit hasil penulisan
karya ilmiah Anda atau orang lain!
2.
Jodohkanlah kata-kata yang terdapat pada kelompok A yang sesuai dengan
kata-kata/istilah pada kelompok B!
1.
perumusan masalah
1. pendahuluan
2.
kajian pustaka
2. metode penelitian
3.
kerangka teoretis
3. kerangka pemikiran
4.
tujuan penelitian
4. kajian pustaka
5.
instrumen penelitian
5. pembahasan
Latihan
Bab VIII
~ Hiburan
179
Tugas Mandiri
1.
Carilah sebuah contoh karya tulis ilmiah di perpustakaan sekolah Anda!
2.
Analisislah karya tulis tersebut, apakah sudah sesuai dengan atutan penulisan
karya tulis ilmiah atau belum!
3.
Suntinglah karya tulis tersebut!
4.
Kumpulkan pekerjaan Anda kepada guru!
B.
MENDENGARKAN PEMBACAAN CERPEN
Untuk menemukan nilai-nilai dalam cerpen tentu Anda harus menganalisis
cerita pendek yang sudah ditentukan. Dalam subbab ini, Anda akan berlatih
menganalisis nilai-nilai yang terdapat dalam cerita pendek.
Pernahkah Anda membaca karya sastra cerita pendek? Cerpen (cerita
pendek) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa atau karangan yang bebas.
Dalam cerpen diceritakan sebagian hidup si tokoh yang penuh dengan konflik,
peristiwa menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, dan mengandung suatu kesan
yang sulit dilupakan.
Untuk dapat menceritakan isi cerpen pendek, bacalah terlebih dahulu
keseluruhan cerita pendek tersebut.
Cerita pendek biasanya memiliki alur yang lebih sederhana dengan
memunculkan beberapa tokoh, dan mengupas masalah yang lebih sederhana.
Biasanya untuk membuat cerita pendek dapat dilakukan dengan mengembangkan
unsur-unsur intrinsik seperti penokohan, latar, dan sudut pandang.
Menganalisis Nilai-Nilai Dalam Cerita Pendek (budaya, Sosial,
Moral, dan sebagainya)
Nilai-nilai yang terdapat dalam cerita pendek merupakan sesuatu yang dijadikan
pedoman bagi tingkah laku kehidupan manusia dalam bermasyarakat, seperti nilai
budaya, sosial, moral, dan sebagainya.
Untuk menemukan nilai sebuah cerita pendek, perhatikanlah segala sesuatu
yang berhubungan dengan tokoh cerita. Berikut ini disajikan penggalan cerita pendek.
Bacalah dan cermati nilai yang terdapat di dalamnya!
Ropponggi
Stasiun Nagoya terlihat sangat sibuk, bahkan siang hari. Aku melangkah gontai
menuju bangunan di depannya yang berwarna pualam dengan relief lengkung
sebagai pintu masuk utamanya.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
180
Aku seperti mengenal tempat ini dengan lebih baik daripada tempatku bekerja.
Dan sebulan terakhir ini tampaknya menjadi kenangan yang indah antara aku dan
Stasiun Nagoya, yang akan berakhir hari ini.
Ketika sudah berada di atas kereta Shinkansen dalam perjalanan kembali ke
Tokyo, aku tiba-tiba mengerti arti sebuah apartemen kecilku yang merupakan
perangkap daripada sekedar tempat tinggal.Kalimat yang ditinggalkan penghuni
sebelumnya. Dia mencoret-coret dengan kasar pada pintu toilet sebuah kalimat
sederhana tetapi tidak sesederhana itu. “Tuhan itu Adil, tetapi Dunia Tidak!” pesan
singkat dari surga atau dari korban kehidupan Dunia.
Tetapi Nagoya tidak berpihak padaku. Hari ini aku dipertunjukkan sebuah citra
tersembunyi tentang kehidupan binal para seniman cahaya seperti diriku. Karyaku
dibajak, sebuah
masterpiece
kehidupan yang tercipta dari kepalaku telah dicuri.
Aku begitu suci, berontak, amarahku meluap, mataku membuta, seingatku kujatuhkan
semua orang dihadapanku dengan sumapah serapah dan aku pun menjadi orang
tertuduh. Martabatku yang diganti dijatuhkan dan aku memilih pergi.
Ini hampir akhir bulan Maret. Dan seluruh kota Tokyo sebentar lagi akan
menggelar Festival Hanami yang diadakan untuk melihat dan menikmati sakura
mekar.
Jika sakura mekar, berarti Hagumi akan segera terbang kemari dari mana pun
dia berada. Dia adalah contoh gadis pemberani.
Sebuah pesan singkat muncul di ponselku. Hagu memintaku bertemu di tempat
biasa, Ropponggi. Hatiku seakan berbunga, terlupa kalau aku baru saja terhukum,
terpojok didinding. Aku bergegas menuju
subway
jalur Hibiya agar bisa cepat sampai
di Stasiun Ropponggi.
Ropponggi. Sebuah
image hedonisme
dunia malam di kota tokyo. Aku biasa
kesini jika aku rindu sate atau rendang, atau sekedar mengusir penat dengan berjalan-
jalan di seputar Ropponggi Hills, atau ketika aku mulai bermimpi lagi, sedang menata
cahaya sebuah pertunjukan di Suntory Hall, auditorium musik terbaik di dunia, atau
ketika kuingin memasukiVanilla, Gaspanic dan Velfare, klub malam terbaik di
Ropponggi untuk sebuah tujuan mahal bernama inspirasi.
Aku memilih duduk di bar ketika tak kutemui Hagu atau Yuji di sana. Ken’ichi
atau Kenny,
bartender
yang sudah sangat kukenal, memandangku sejurus lalu
mengatakan kalau aku sudah ditunggu sejak tadi. Lalu menunjuk orang yang duduk
di sampingku. Aku berusaha mengenalinya, tetapi belum apa-apa, sorot mata
tajamnya mencabikku tanpa ampun. Aku pun bergidik.
Kenny menjelaskan bahwa dia adalah teman Hagu dan Yuji. Seorang penata
cahaya tersohor di Jepang, pernah menerbitkan buku tentang penataan cahaya,
dan salah satu karyanya adalah tempat ini. Velfare.
“Apa Anda sedang mengerjakan proyek di Nagoya?” tanyanya begitu tiba-
tiba yang kujawab dengan gelengan kepala penuh rasa panik dan bingung. Lantas
tanpa sungkan dia bertanya, “Apa kau menjipalk karya orang lain?!” Aku pun
berontak dan berteriak “Omong kosong apa ini!!” lalu bergegas pergi.
Bab VIII
~ Hiburan
181
Tugas Mandiri
Namun, dengan cepat orang itu mencengkram tanganku sambil berujar,”Aku yang
mendiskualifikasi karyamu. Apa kau tidak tahu bedanya membuat karya sendiri
dan meniru pekerjaan orang lain?!” Aku tidak bisa bicara hanya bisa berteriak
dalam hati lalu berlari, menabrak tubuh-tubuh berpeluh dengan bau parfum yang
wanginya lebih memabukkan. Pria itu menggapaiku dan membalikkakan pundakku
dengan kasar dan berteriak lagi, “Haruskah kau kutampar agar bisa sadar!!” Aku
lelah dituduh.
“Aku tidak meniru. Orang lainlah yang telah membajak karyaku.Aku....aku....
Sebersit cahaya masuk kekelopak mataku, membangunkan kesadaranku.
Kulihat Hagu dan Yugi berdiri di depan pintu. Aku mengenalnya, aku membaca
bukunya, aku fans terbesarnya. Ryusuke Sekiguchi, Sang Maestro Cahaya. Dia
menulis bahwa “Cahaya itu punya sebuah rahasia. Dia akan terlihat lebih indah
dalam kegelapan. Dan sosok yang tersorot cahaya itu akan terlihat seperti bidadari
yang terselubung gemerlap bintang”. Dan pria itu baru saja memaksaku
memuntahkan sepotong kesalahpahaman pikiran yang telah kutelan bertahun-tahun.
Lewat senyumannya dia berusaha memberitahu kalau Ropponggi hanyalah sebuah
kota terselubung cahaya dengan berbagai
image
-nya yang berkilau, dan tak lebih
dari itu.
(Dikutip dari “Ropoonggi” karya Ain Siynora
dengan pengubahan , Kompas, 2 Maret 2008)
Berdasarkan cerita pendek tersebut dapat diungkapkan bahwa nilai yang
terkandung di dalamnya berupa nilai budaya, sosial, dan moral.
Silakan Anda mencoba menjawab pertanyaan di bawah ini!
1.
Cobalah cermati kembali cerita pendek yang Anda baca tadi.
2.
Temukanlah nilai-nilai yang terdapat di dalamnya.
3.
Tulislah nilai-nilai yang terdapat di dalamnya.
4.
Diskusikanlah nilai-nilai yang Anda temukan dengan teman sekelompok.
5.
Sebagai latihan lanjut, coba Anda cari sebuah cerpen yang Anda senangi,
kemudian Anda tentukan nilai-nilai yang terdapat di dalamnya.
1.
Carilah sebuah cerpen yang ada di surat kabar!
2.
Temukan dan catatlah nilai-nilai yang terkandung di dalamnya!
3.
Serahkan pekerjaan anda kepada guru! Sertakan cerpen yang Anda analisis!
Latihan
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
182
Latihan
C.
MEMERANKAN DRAMA
1. Menghayati Watak Tokoh yang Akan Diperankan
Tokoh merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah cerita dalam
hal ini drama. Tokoh dibagi menjadi tokoh antagonis dan tokoh protagonis. Tokoh
antagonis yaitu tokoh yang memiliki watak jahat, kejam, sadis, keras, dan lain
sebagainya, sedangkan tokoh protagonis yaitu tokoh yang memiliki watak baik,
taat, rajin, dan sebagainya. Misalnya, dalam novel roman
Sitti Nurbaya
, tokoh-
tokoh yang memiliki watak protagonis di antaranya: Sitti Nurbaya, Samsul Bahri,
Bapak Siti, Ibu Siti. Kemudian yang memiliki watak antagonis yaitu Datuk
Maringgih.
Ketika Anda sedang memerankan suatu drama, Anda harus dapat
menghayati tokoh yang akan Anda mainkan. Misalnya saja jika Anda mendapat
peran seorang gadis yang lugu dan baik hati, Anda harus dapat seolah-olah menjadi
gadis itu.
2. Memerankan Drama dengan Memperhatikan Penggunaan Lafal,
Intonasi, Nada/Tekanan, Mimik/Gerak-Gerik yang Tepat Sesuai
dengan Watak Tokoh
Pada saat Anda sedang memerankan sebuah drama, ada hal-hal tertentu
yang harus diperhatikan di antaranya: penggunaan lafal, intonasi, nada/tekanan,
mimik/gerak-gerik yang sesuai watak tokoh yang akan Anda perankan. Hal ini
berguna untuk menciptakan kesan bahwa drama tersebut hidup dan benar-benar
terjadi.
Tokoh dapat Anda perankan secara baik apabila Anda sanggup menghayati
watak tokoh itu dengan baik pula. Misalnya Anda mendapat tokoh dengan watak
yang keras dan suka marah.
Ekspresi kemarahan harus benar-benar kita tonjolkan dengan cara suara
Anda tinggikan, mimiknya kita buat seram, gerak-geriknya dapat dilakukan
dengan cara membanting barang, menuding-nuding, berkacak pinggang, dan lain-
lain.
Untuk melatih kemampuan cobalah Anda cari sebuah teks drama, Anda hayati
watak tokoh yang akan Anda perankan. Setelah itu, Anda praktikkan untuk
memerankan watak tersebut dengan memperhatikan intonasi, lafal, mimik, gerak-
gerik, tekanan, dan ekspresi!
Bab VIII
~ Hiburan
183
1.
Lihatlah pementasan drama atau kalau tidak ada sinetron di tevisi!
2.
Amatilah pembawaan dialog oleh para pemain!
3.
Berikanlah tanggapan terhadap pembawaan peran mereka!
4.
Kumpulkan pekerjaan Anda kepada guru!
D.
MEMBANDINGKAN NOVEL INDONESIA/
TERJEMAHAN DENGAN HIKAYAT
Anda akan berlatih mengidentifikasi komponen kesastraan novel Indonesia/
terjemahan dan hikayat. Setelah itu, Anda akan membandingkannya.
1. Mengidentifikasi Komponen Kesastraan dalam Hikayat
Ciri-ciri hikayat:
a.
Termasuk sastra tulis yang ditulis dengan huruf Arab Melayu.
b.
Sebagai sastra tulis, hikayat sudah berkembang secara luas bersamaan
dengan sastra Melayu.
c.
Merupakan karya sastra Melayu klasik.
d.
Bersifat anonim.
e.
Ditulis dalam bentuk prosa.
f.
Merupakan karya fiksi, dalam arti dipahami sebagai dunia dalam kata-kata,
tanpa hubungan langsung dengan dunia luar, dengan kenyataan.
g.
Akibat berulang kali disalin dengan berbagai macam tujuan, maka teks
mengalami bermacam-macam perubahan yang terutama diadakan oleh
(para) penyalin, yang merasa bebas untuk membuat teks sesempurna
mungkin menurut kehendaknya.
Perhatikan penggalan hikayat berikut ini!
Hikayat Hang Tuah
Setelah sudah segala pegawai dan petuanan bertunggu dengan beberapa alat
senjatanya, maka keesokan harinya, maka raja pun memberi anugerah akan
laksamana pakaian yang indah-indah dan diberi anugerah ayapan pada tempat raja
santap. Setelah sudah maka raja pun memeluk leher Laksamana seraya dicium
baginda kepala Lasmana, seraya bertitah, “Hai kekasihku Laksamana, segeralah
hapuskan arang pada mukaku ini.” Maka sembah Laksamana, “Daulat tuanku.”
Tugas Mandiri
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
184
Maka Laksamana pun meniarap pada kaki raja, seraya memakai di hadapan raja:
pertama dipakainya digangsi yang bertepi emas dipahat bersirat, diragam dan ikat
pinggang khatifah tujuh belit bersurat ayat Gur’an dan berbaju kesumba murup
bersurat doa besar-besar dan memakai keris parung sari itu. Maka mastul pemberian
Syeikh Mansur itu dipakainya. Sudah itu maka keris raja itu dipakai ke hadapan.
Setelah sudah maka Laksamana pun bertelut menyembah lalu turun berjalan
diiringkan oleh orangnya empat puluh itu.
Maka dilihat segala rakyat di dalam negeri Melaka itu Laksamana dititahkan
raja membunuh Si Jebat itu, maka kata orang banyak itu, “Marilah kita melihat
temasya Laksamana bertikam dengan Si Jebat itu. Sekali ini barulah Si Jebat beroleh
lawan, sama berani dan sama tahu, kerana Laksamana pun banyak tahunya.” Maka
kata seorang pula, “Si Jebat pun tahu banyak maka ia tiada dapat dilawan orang.”
Maka kata seorang pula, “Si Jebat pun tahu banyak maka ia tiada dapat dilawan
orang.” Maka kata seorang pula, “Apakah kita perbantahkan? Kita lihat sekarang;
siapa mati siapa hidup pun bertentulah, kerana Laksamana hulubalang besar; sudah
ia bercakap kebawah Dull Yang Dipertuan masakan ia kembali sahaja.”
Hatta dengan demikian maka Laksamana pun sampailah kebalai gendang.
Maka Laksamana berhenti di balai gendang mendengar bunyi rebana itu terlalu
ramai, Si Jebat makan dengan segala isi istana. Setelah dilihatnya hari hampir tengah
hari, maka didengar oleh Laksamana bunyi rebana dan redap itu berhenti, hingga
bunyi rebana kecil juga lagi bunyinya mengalit Si Jebat tidur. Maka Laksamana
pun tahulah akan Si Jebat tidur itu. Maka Laksamana pun melihat ketika dan edaran.
Setelah sudah sampai ketikanya, maka Laksamana pun turun dari balai gendang
itu lalu berjalan masuk ke dalam pagar lalu berdiri di tengah halaman istana itu.
Maka segala orangnya empat puluh itu pun berdiri di belakang Laksamana. Maka
segala orang banyak pun berdiri dari jauh melihat temasya; ada yang naik pohon
kayu, ada yang naik bumbungan, ada yang naik ke halang jambatan raja.
Maka sekalian yang berani masuk berdiri di belakang Laksamana. Maka
gemparlah segala perempuan isi istana itu mendengar bunyi lembing perisai dan
tepuk sorak orang banyak mengepung istana itu. Maka Hang Jebat pun terkejut
daripada tidurnya lalu bangun. Maka Laksamana pun berseru-seru, katanya, “Hati
Si Jebat durhaka! Tiadakah setiamu pada tuanmu? Jika engkau berani, marilah
engkau turun bertikam.” Maka didengarnya bunyi lembing perisai gemeretak dan
bunyi suara orang terlalu gempita.
Maka di dalam hatinya, “Rupanya yang datang ini.” Maka Hang Jebat pun
menghunus kerisnya lalu dikikirnya.
Maka Laksamana pun berseru-seru pula, katanya, “Hai Si Jebat durhaka!
Sungguh engkau berani tiada berlawan! Marilah engkau turun dari istana ini bertikam
sama seorang.” Maka suara itu pun terdengar kepada Hang Jebat, dikenalnya
suara Laksamana. Maka Hang Jebat, ia pun naik ke peranginan; maka dibukanya
peranginan itu, maka dilihatnya Laksamana terdiri di tengah halaman itu.
Bab VIII
~ Hiburan
185
Maka Hang Jebat pun berdebar-debar hatinya; ia pun fikir dalam hatinya: “Adapun
Hang Tuah itu sudah mati dibunuh Bendahara; sekarang Laksamana itu tiada dalam
dunia ini, siapa pula yang datang ini seperti Laksamana pun sikapnya dan lakunya?
Kalau mataku bekas tidur ini gerangan, maka jadi salah pemandangku?”
Maka Hang Jebat pun turun dari peranginan itu lalu ia mandi pada pasu emas
itu dan dibasuh mukanya. Setelah sudah maka Hang Jebat pun memakai pakaian
kerajaan lalu ia membuka pintu itu. Maka Laksamana pun berseru-sseru. Katanya,
“Hai Si Jebat, segeralah engkau turun. Jika engkau tiada turun, sekarang istana ini
kunaiki, tetapi sukar kita bertikam. “Setelah Hang Jebat menengar suara Laksamana
itu, maka ia pun membuka pintu itu sedikit; maka dilihatnya Laksamana diperamat-
amatinya, dikenalkannya itu Laksamana. Maka nyatalah Laksamana itu. Maka
Hang Jebat pun hairan.
Maka dilihatnya oleh Laksamana Hang Jebat membuka pintu istana itu, maka
Laksamana pun menyingsing tangan bajunya. Maka kata Laksamana, “Cih, Si Jebat
durhaka! Mati engkau olehku!” Maka Hang Jebat pun segera menutup pintu istana
itu, seraya berkata, “Siapa engkau yang datang hendak bertikam dengan aku itu
dan siapa namamu?” Maka kata Laksamana, “Hai Si Jebat durhaka, takutkah
engkau akan aku bertanya? Akulah Laksamana, baharu datang dari berguru di
hulu Melaka.” Maka sahut Jebat, “Hai Laksamana, baharu datang dari berguru di
hulu Melaka.” Maka sahut Jebat, “Hai Laksamana, bahwa aku tiada takut akan
engkau. Kudengar engkau sudah dibunuh oleh Bendahara; sebab itulah maka aku
harian.”
Maka kata Laksamana, “Akulah Hang Tuah dititahkan Duli Yang Dipertuan
membunuh engkau, kerana aku tiada mati; aku ditaruh oleh Bendahara di hulu
Melaka.”
Setelah Hang Jebat mendengar kata Laksamana demikian, maka ia pun heran,
seraya berkata, “Hai Orang Kaya Laksamana, keranamulah maka aku berbuat
pekerjaan ini. Pada bicaraku, engkau tiada dalam dunia ini lagi. Jika aku tahu akan
engkau ada hidup; demi Allah dan Rasul-Nya, tiada aku berbuat pekerjaan yang
demikian ini.” Maka kata Hang Jebat, “Hai Laksamana, sekali-kali tiada aku
menyesal dan takut akan mati, tetapi aku tahu akan kematianku ini pada tanganmu,
di mana dapat kusalahi lagi? Tetapi tuan hamba lihatlah tikam Si Jebat durhaka ini,
empat puluh hari orang Melaka membuangkan bangkai dalam negeri Melaka
membuangkan bangkai dalam negeri Melaka ini dan tiada menderita bau busuk
bangkai. Segala-gala jahata jangan kepalang; kuperbuat sungguh-sungguh.” Maka
sahut Laksamana, “Hai Si Jebat, tersalah citamu itu.
Adapun pekerjaanmu durhaka pada tuanmu itu berapa dosanya kepada Allah,
tiada tertanggung olehmu di dalam akhirat jemah. Akan sekarang engkau hendak
membunuh orang yang tiada berdosa pula berpuluh-puluh ribu itu; benarkah bicaramu
itu?” Maka kata Hang Jebat, “Apatah dayaku? Sekalian itu dengan kehendaknya
juga; tiada dengan kuasaku perbuat itu, supaya namaku masyhur pada segala negeri.”
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
186
Maka kata Hang Jebat, “Adapun aku tiada mau turun dari istana ini berlawanan
dengan engkau, kerana engkau hulubalang besar lagi ternama; tiada boleh
kupermudahkan seperti lawan yang dahulu itu dan engkau saudara tua padaku;
tiada baik. Jika engkau hendak bertikam dengan aku, marilah naik. Maka sahut
Laksamana, “Bukakanlah pintu itu.” Maka kata Hang Jebat, “Nantilah aku seketika
lagi; aku hendak berlangirkan kerisku.”
Setelah sudah maka Hang Jebat pun makan nikmat pada persantapan raja itu.
setelah makan maka ia makan sirih pada puan raja lalu ia berjalan ke muka pintu
istana itu. Maka Hang Jebat pun membuka pintu istana itu. Maka Hang Jebat pun
membuka pintu istana itu sebelah: maka kata Hang Jebat,: “Silakanlah orang kaya
naik, karena ayapan sudah hadir.” Maka kata Laksamana, “Aku tiada mau naik,
kerana engkau hendak mengenai aku. Bukalah pintu itu keduanya supaya aku naik,”
Setelah Hang Jebat mendengar kata Laksamana demikian itu, maka Hang Jebat
dibukanya pintu setelah lagi. Maka kata Hang Jebat. “Silahkanlah orang kaya naik,
pintu sudah terbuka.” Maka kata Laksamana, “Cin! Bukan laki-laki menikam
mencuri!” Maka Hang Jebat pun tertawa, katanya, “Hai orang kaya, aku geram
melihat engkau terdiri-diri di atas tangga itu, tiada tertahan hatiku.”
Maka kata Laksamana, “Bukan laki-laki berani. Jika hendak bertikam berilah
aku berjijak dahulu.” Maka kata Hang Hebat, “Silakan Orang Kaya, hamba beri
jalan.” Maka kata laksamana, “Baiklah,” serta ia melompat ke atas tangga tiga
butir anak tangga. Maka Laksamana pun terdiri di atas tapakan tangga itu. Maka
baharu hendak melompat kakinya sebelah ke dalam pintu, maka ditikamnya akan
Laksamana. Maka dilepaskannya tikam Hang Jebat itu, salah maka dipertubi-tubinya
tikam oleh Hang Jebat. Maka Laksamana pun terjun ke tanah pula.
Sumber: Zaidan Hendy, 1989
Komponen kesastraan dalam Hikayat Hang Tuah di atas adalah:
a.
Tokoh dan penokohan
Dalam
Hikayat Hang Tuah
, tokoh sentral yang menjadi penggerak cerita
adalah Hang Tuah dan Hang Jebat. Hang Tuah sebagai tokoh protagonis yang
menjadi citra kepahlawanan Melayu dan Hang Jebat sebagai tokoh antagonis
yang menjadi citra pembangkangan.
Pada mulanya, kedua tokoh tersebut merupakan sahabat karib karena
Hang Tuah berhasil mengalahkan Taming Sari ia diangkat oleh Sultan menjadi
“Laksmana”, sementara Hang Jebat tetap menjadi hulubalang biasa. Hang Jebat
pun mulai menaruh dendam. Ia pun mulai mengkhianati sahabatnya. Kedua tokoh
tersebut berkelahi atas dasar keyakinan dan prinsip masing-masing.
b.
Latar
Dalam Hikayat Hang Tuah, latar mengambol tempat dilingkup tanah
melayu. Pada massa pertengahan. Penyebutan latar dalam cerita tidak selamanya
bersifat nyata, karena terkadang latar disinggung dalam ulasan peristiwanya
saja.
Bab VIII
~ Hiburan
187
Latihan
Adapun pembagian latar dalam Hikayat Hang Tuah, yaitu:
1) Latar waktu
Dinyatakan dalam hari dan/atau malam, diantaranya:
- 2 malam dalam perjalanan
- 3 hari dan 3 malam berjaga-jaga
- 5 hari dan 5 malam sampai ke Aceh Darussalam
- 7 hari dan 7 malam berlayar
- 40 hari membangun kota
2) Latar tempat dan Latar sosial
Hikayat Hang Tuah banyak mengambil latar tempat di luar ruangan. Selain
itu, perjalanan latar dalam Hikayat Hang Tuah berhasil menempatkan Malaka
pada kedudukannya yang tinggi dalam hubungannya dengan daerah lain.
c .
Motif
Motif merupakan landasan berpikir dari masalah-masalah yang menjadi
penggerak di dalam cerita.
Motif menggerakkan tokoh-tokohnya dalam membentuk alur cerita. Seperti halnya
dalam cerita-cerita lama lainnya, dalam Hikayat Hang Tuah pun terdapat berbagai
motif sastra dalam arti luas, umpamanya mimpi, tapa, ramalan, dan lain-lain.
Unsur-unsur itu mempunyai dua fungsi:
1) sebagai tanda pengenal yang tetap dalam konvensi sastra Melayu, pembaca
atau pendengar mengharapkan bersua dengan unsur-unsur tersebut yang
tempatnya dalam cerita sudah tidak asing lagi bagi mereka;
2) sebagai motif cerita mempunyai fungsi tertentu, yang menggerakkan dan
mendorong cerita lebih lanjut.
2. Menelaah Komponen Kesastraan Dalam novel
Novel dapat merefleksikan kenyataan di sekitar Anda sebab biasanya
penceritaan merupakan ekspresi sosial ke dalam bentuk tulis
Sebagai salah satu bentuk prosa naratif, novel memiliki komponen
kesastraan berupa tokoh dan penokohannya, latar, tema, dan masalah. Hal itu
merupakan unsur-unsur intrinsik dalam prosa.
Jadi, bila dibandingkan antara novel dan hikayat maka keduanya mempunyai
kesamaan, yaitu adanya komponen intrinsik yang membangunnya, misalnya alur,
tokoh, dan setting.
Kerjakanlah pertanyaan di bawah ini!
1.
Bacalah sekali lagi hikayat di atas!
2.
Tentukan unsur intrinsik dalam hikayat tersebut!
3.
Tentukan pula unsur ekstrinsik hikayat di atas!
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
188
Tugas Mandiri
1.
Buatlah kelompok dengan teman Anda ( 5-6 orang)!
2.
Carilah sebuah novel karya Marah Rusli!
3.
Tulislah unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel tersebut!
4.
Setelah itu bandingkan dengan hikayat di atas
5.
Serahkan pekerjaan kelompok Anda kepada guru!
E.
MENARASIKAN PENGALAMAN MANUSIA
DALAM NASKAH DRAMA
Anda akan berlatih mencatat pokok-pokok yang berkaitan dengan pengalaman,
peristiwa atau kejadian yang dilihat langsung atau didengar dari orang lain,
menyampaikan secara tertulis tentang isi pengalaman diri sendiri atau kejadian yang
disaksikan dalam bentuk adegan dan latar pada naskah drama
1. Mencatat Hal-Hal yang Berkaitan dengan Pengalaman yang Akan
Disampaikan
Pada dasarnya bercerita dan mengarang merupakan aktivitas kreatif
pengungkapan wawasan, baik itu yang dialami secara pribadi maupun pengalaman
orang lain. Sebelum bercerita, coba Anda perhatikan teks berikut ini secara
seksama, kemudian coba Anda tanggapi soal latihan yang ada!
Bunaken, Berharap Terlalu Banyak
Kadang, suka atau tidaknya kita pada suatu tempat penyelaman, tergantung
pada pengalaman buruk atau baik yang kita alami. Seperti halnya pengalaman saya
ke Bunaken, Sulawesi Utara. Kisah-teman-teman yang lebih dulu ke sana sangat
menjanjikan. Akan tetapi, apa yang saya dan rombongan alami mungkin lebih tepat
sebagai mimpi buruk.
Hari pertama, terpaksa kami bermalam di Makassar karena pesawat tidak
bisa mendarat di Bandara Sam Ratulangi, Manado. Cuaca di Manado buruk.
Setiba di Manado, kita masih menghadapi tertinggalnya sebagian bagasi sebelum
akhirnya “pemanasan” menyelam di Gabet, Likuan, Sachiko. Di sini, dinding lautnya
amat mengesankan dengan lalu-lalang si ikan dahi nonong Napoleon Wrasse
sepanjang 2m, barakuda perak, dan loreng hitam putih.
Bab VIII
~ Hiburan
189
Akan tetapi, Pulau Bunaken yang terkenal itu ternyata tak memenuhi harapan.
Dibandingkan dengan pantai-pantai di Bali, kondisi Bunaken cukup kotor dan tak
nyaman untuk berjalan-jalan. Hidangan yang disajikan oleh pondok-pondok makan
penduduk setempat juga sebaiknya ditingkatkan cita rasa, cara penyajian, dan
kebersihannya.
Cobaan terbesar terjadi ketika kami pulang untuk mengganti tabung penyelam.
Badai besar datang.
Boat
merapat kembali ke pulau dan melepas jangkar. Kami
menunggu selama dua jam sampai badai mereda. Kemudian, kami pun menempuh
perjalanan pulang dengan perasaan berdebar. Beberapa kali perahu kami nyaris
terbalik. Kami pun mengikuti petunjuk untuk menghadapi keadaan darurat. Rompi
selam kami copot dari tabung dan siap dijadikan pelampung bila keadaan buruk
terjadi.Ternyata kemudian, dari para pemandu, kami mengetahui bahwa pada bulan
Mei, Bunaken umumnya cerah, hanya 2-3 hari yang kadang bercuaca buruk.
Sialnya, kami datang di saat yang tidak tepat.
Sebenarnya jadwal kami di hari terakhir adalah ke tempat terbagus di Bunaken
yaitu Selat Lembeh. Selat Lembeh merupakan surga bagi penggemar makhluk
kecil dan tersamar seperti
nudibranch
(si cantik lintah laut aneka bentuk dan
warna), frog fish (si ikan berkaki yang cenderung diam, warnanya menyamar dengan
karang, pasir, dan lingkungannya), serta si imut kuda laut dan kuda laut kerdil
(besarnya hanya seruas kelingking). Akan tetapi, semangat teman-teman sudah
memudar oleh masalah beruntun sejak hari pertama.
Walaupun menghadapi banyak masalah, kami tetap kompak. Kami tidak pernah
mementingkan diri sendiri. Jadi, saya tetap ingin pergi bersama mereka dalam
kesempatan berikut ke Selat Lembeh yang cantik
(Dikutip dari Chistantiowati, “Antara Kepulauan Seribu, Bali, dan Bunaken)
Sinarharapan.co.id.
Gambar 8.1
Pantai Bunaken
Sumber
: www.divetrip
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
190
Pengalaman lain pada contoh tersebut hendaknya menjadikan informasi
bagi Anda untuk menentukan hal-hal yang akan diceritakan. Oleh sebab itu,
Anda dapat melaksanakan pencatatan dengan langkah sebagai berikut:
a.
tentukan satu hal yang menarik untuk diceritakan,
b.
catat semua komponen yang berkaitan dengan topik yang kita pilih (misalnya
apa yang terjadi, di mana, siapa, bagaimana, dan mengapa hal itu terjadi).
Setelah Anda baca teks di atas, cobalah menjawab pertanyaan di bawah
ini!
1.
Apakah masalah paling besar yang dialami tokoh saya dengan pengalaman
buruk dalam perjalanan ke Bunaken?
2.
Bagaimanakah kesan yang diperoleh dalam perjalanan ke Bunaken oleh
tokoh aku?
3.
Apakah tokoh aku masih mempunyai keinginan untuk kembali ke Bunaken?
4.
Pelajaran apakah yang dapat Anda petik dari bacaan tersebut? Mungkinkah
hal itu Anda lakukan dalam kehidupan, diskusikanlah dengan teman?
Setelah membaca cerita pribadi yang disampaikan orang lain, pada bagian
ini Anda diajak untuk menceritakan pengalaman pribadi. Pada bagian ini harus
diungkapkan sesuatu yang benar-benar dialami oleh penulis. Sebaiknya
pengalaman yang diceritakan ini merupakan pengalaman yang mengesankan
bagi penulis agar mudah mengembangkan tulisan. Untuk itu, catatlah terlebih
dahulu hal-hal yang akan dikemukakan. Hal-hal yang perlu dicatat, antara lain
sebagai berikut:
a.
apa yang terjadi,
b.
kapan peristiwa itu terjadi,
c.
di mana peristiwa itu terjadi,
d.
siapa saja yang terlibat,
e.
bagaimana peristiwa itu berawal dan berakhir,
f.
mengapa hal itu terjadi.
2. Mencatat Pokok-Pokok Peristiwa atau Kejadian yang Dilihat
Langsung
Bila Anda perhatikan lingkungan di sekitar Anda , setiap saat ditemukan
peristiwa-peristiwa yang dapat Anda ceritakan kepada orang lain. Peristiwa itu
dapat berupa kejadian alam, binatang, atau peristiwa yang dialami oleh manusia.
Oleh sebab itu, apabila Anda ingin bercerita, Anda tidak akan kekurangan bahan.
Sebagai contoh Anda akan bercerita tentang peristiwa yang terjadi di
jalan raya. Pada saat Anda menyaksikan atau mendengar suatu kejadian atau
peristiwa, biasanya Anda akan berusaha untuk bertanya atau menjawab berbagai
macam pertanyaan tentang peristiwa tersebut.
Latihan
Bab VIII
~ Hiburan
191
Anda akan bertanya apabila Anda tidak mengalami atau melihat kejadian/
peristiwa tersebut, misalnya Anda mendengar teman Anda mengalami kecelakaan
di jalan raya. Namun apabila Anda yang mengalami atau menyaksikan peristiwa
itu, maka biasanya Anda akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan
orang kepada Anda.
Peristiwa yang Anda lihat secara langsung atau didengar dari orang lain
dapat Anda ambil berbagai informasi dari peristiwa tersebut. Kemudian Anda
catat supaya lebih jelas.
Untuk mencatat pokok-pokok peristiwa sebaiknya jangan menggunakan
bahasa yang panjang dan
bertele-tele
, tetapi gunakanlah bahasa yang singkat,
padat, dan jelas. Hal-hal yang perlu untuk itu, perhatikan langkah-langkah sebagai
berikut:
a.
Carilah peristiwa yang luar biasa, misalnya: peristiwa unik, mengharukan,
atau menyedihkan.
b.
Perhatikan hubungan sebab akibat yang berkaitan dengan peristiwa yang
bersangkutan.
c.
Pikirkan dan catatlah solusi atas peristiwa tersebut.
Untuk menambah kepekaan terhadap alam sekitar, coba perhatikan lingkungan
tempat tinggal Anda. Setelah itu, catatlah pokok-pokok peristiwa yang langsung
Anda lihat atau dengar dari teman Anda tersebut!
Setelah Anda mampu mencatat pokok-pokok peristiwa penting yang
mampu Anda ceritakan, saatnya Anda mencoba untuk menarasikan pengalaman,
baik langsung maupun tidak langsung, ke dalam naskah drama. Bentuk adegan-
adegan akan lebih berbobot karena semua yang diceritakan sudah dialami sendiri
atau sudah dilihat. Cara pengungkapan dalam drama dapat dilakukan baik dengan
percakapan ataupun penggambaran suasana yang tidak perlu diucapkan.
Perhatikan penggal dialog di bawah ini!
(Dalam keadaan bingung, Indarto berjalan-jalan di panggung...dia linglung, tidak
tahu secara pasti apa yang harus dikerjakan.)
Indarto :
“Berapa pun uang yang dimintanya akan kuberi, tetapi bukan
sekarang...”(memandang jauh)
Ayah
:
“Ada apa In, kok kelihatan gelisah begitu?”
Indarto :
“Ah, nggak Yah. Nggak ada apa-apa
Ayah
:
“ Ada apa In...cerita dong sama orangtua?
Latihan
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
192
Indarto :
“Nggak Yah, nggak ada apa-apa..!!”
(Melihat anaknya yang mempunyai permaslahan dan tidak mau terbuka itu,ayah
semakin penasan ingin tahu. Tak aneh bila ayahnya pun mulai keras menanyai
anaknya)
Ayah
:
“In...Indarto, setiap permasalahan dapat diselesaikan. Pasti ada
solusinya. Kalau kau hanya diam saja, maka kamu sendiri yang harus
menanggungnya. Lebih untung bila kau ceritakan semua permasalahan
itu pada keluargamu.”
Indarto :
“Mm...maaf Yah. Tadi siang Indarto menabrak orang dan sekarang
mobilnya ditahan di Kantor Polisi. Hari ini Ayah diharap datang ke
Kantor Polisi”
Ayah
:
“Apa, menabrak orang? (seketika itu lemaslah ayahnya)...
Setelah memahami cara menceritakan pengalaman dalam bentuk naskah drama,
coba Anda mengingat-ingat kembali pengalaman pribadi atau pengalaman orang
lain yang pernah dilihat. Setelah itu, praktikkan pengungkapan cerita itu secara
tertulis dalam bentuk naskah drama.
Buatlah naskah drama kecil yang dapat diperankan di depan teman-teman Anda!
Kembangkan penokohan di dalam naskah yang Anda buat secara tepat!
Latihan
Tugas Mandiri
Bab VIII
~ Hiburan
193
1.
Pada hakikatnya karya ilmiah merupakan laporan penelitian yang disusun
dengan mengikuti format tertentu. Dari berbagai format yang ada terdapat
satu kesamaan yaitu: karya ilmiah ini merupakan fakta atau nyata bukan
cerita atau rekayasa.
2.
Adapun kategori karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut.
a.
karya tulis yang berdasarkan pada fakta bukan cerita,
b.
ditulis dengan format karya ilmiah,
c.
berupa hasil penelitian atau pengamatan,
d.
bersifat aktual.
3.
Kerangka karya tulis adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar
suatu karya tulis.
4.
Format kerangka karya tulis secara umum meliputi pendahuluan,
pembahasan, dan penutup yang disertai kesimpulan serta saran.
a.
Bagian pendahuluan biasanya memuat latar belakang masalah,
tujuan penulisan, manfaat penulisan, rumusan masalah, identifikasi
masalah, dan landasan teori.
b.
Bagian pembahasan memuat gagasan-gagasan permasalahan yang
hendak disampaikan. Dikemukakan pula masalah temuan-temuan
dan analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan
c.
Bagian penutup memuat secara singkat masalah-masalah penting
dari pembahasan sebelumnya. Disertakan pula saran-saran dari
penulis yang merupakan tindak lanjut dari penelitian tersebut.
Sebelum seseorang memulai menulis karya ilmiah, terlebih dahulu harus
membuat kerangka karya tulis ilmiah ini.
5.
Cerita pendek biasanya memiliki alur yang lebih sederhana dengan
memunculkan beberapa tokoh, dan mengupas masalah yang lebih
sederhana. Biasanya untuk membuat cerita pendek dapat dilakukan dengan
mengembangkan unsur-unsur intrinsik seperti penokohan, latar, dan sudut
pandang.
6.
Nilai nilai yang terdapat dalam cerita pendek merupakan sesuatu yang
dijadikan pedoman bagi tingkah laku kehidupan manusia dalam
bermasyarakat, seperti nilai budaya, sosial, moral, dan sebagainya.
7.
Pada saat Anda sedang memerankan sebuah drama, ada hal-hal tertentu
yang harus diperhatikan di antaranya: penggunaan lafal, intonasi, nada/
tekanan, mimik/gerak-gerik yang sesuai watak tokoh yang akan Anda
perankan. Hal ini berguna untuk menciptakan kesan bahwa drama tersebut
hidup dan benar-benar terjadi.
8.
Ciri-ciri hikayat:
a.
hikayat termasuk sastra tulis yang ditulis dengan huruf Arab Melayu,
b.
sebagai sastra tulis, hikayat sudah berkembang secara luas
bersamaan dengan sas tra Melayu,
c.
hikayat adalah karya sastra Melayu klasik,
Rangkuman
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
194
d.
bersifat anonim,
e.
hikayat ditulis dalam bentuk prosa,
f.
hikayat adalah fiksi, dalam arti dipahami sebagai dunia dalam kata-
kata, tanpa hubungan langsung dengan dunia luar, dengan kenyataan,
g.
teks mengalami bermacam-macam perubahan yang terutama
diadakan oleh (para) penyalin, yang merasa bebas untuk membuat
teks sesempurna mungkin menurut kehendaknya.
9.
Sebagai salah satu bentuk prosa naratif, novel memiliki komponen
kesastraan berupa tokoh dan penokohannya, latar, tema, dan masalah.
Hal itu merupakan unsur-unsur intrinsik dalam prosa. Jadi, bila dibandingkan
antara novel dan Hikayat maka keduanya mempunyai kesamaan, yaitu
adanya komponen intrinsik yang membangunnya, misalnya alur, tokoh,
dan setting.
Setelah mempelajari materi bab VII, Anda mendapatkan banyak wawasan.
Beberapa hal yang sebaiknya Anda sikapi secara positif sebagai berikut.
1.
Saat membuat karya ilmiah sebaiknya Anda mempersiapkan secara matang.
Langkah-langkah yang berupa menentukan topik, menentukan tujuan,
membuat kerangka karangan, dan pengembangan kerangka karangan
sebaiknya Anda lakukan tahap demi tahap. Dengan demikian, karya ilmiah
dapat terbentuk secara baik. Selain itu tidak ada bagian-bagian yang
tertinggal atau bertumpang tindik.
2.
Bila membaca cerpen, sebaiknya tidak hanya sebagai pengisi waktu luang
saja. Akan tetapi, membaca cerpen dijadikan hal bermakna yaitu dengan
mengambil nilai-nilai sosial sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan.
3.
Saat Anda melakukan adegan drama menjadi tokoh tertentu, perilaku
tersebut akan menjadi lebih indah bila dilakukan dengan persaan dan mimik
yang tepat dengan pesannya.
4.
Bila Anda membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel
Indonesia/ terjemahan, hendaknya Anda berhati-hati karena bagaimana pun
budaya yang Anda miliki tidak sama. Suatu contoh misalnya pola pikir
yang berbeda: orang barat sudah maju, sedangkan orang timur masih
berkembang. Pola ini sering menimbulkan alur cerita yang berbeda pula.
5.
Pada dasarnya, cerita dalam karya sastra dianggap sebagai karya fiktif.
Namun demikian, bisa saja cerita itu diambil dari kejadian atau peristiwa
nyata di keliling kita. Oleh sebab itu, pengalaman manusia dapat dinarasikan
ke dalam bentuk adegan dan latar naskah drama. Saat membuat naskah
itulah sebaiknya Anda memberikan petunjuk secara lengkap. Dengan
demikian, saat tokoh melakukan adegan dalam pementasan drama, gerakan
itu dapat meyakinkan para penonton secara logis.
Refleksi
Bab VIII
~ Hiburan
195
Setelah mempelajari materi bab ini, Anda dapat mengukur kemampuan Anda
dengan mengerjakan soal-soal evaluasi berikut ini.
I. Pilihlah a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang tepat!
Ringkasan dan ikhtisar merupakan penyajian singkat dari suatu karangan
asli. Namun, secara teknis keduanya memilki perbedaan. Ringkasan merupakan
penyajian singkat dari suatu karangan asli, tetapi tetap mempertahankan urutan
isi dan sudut pandang pengarangnya. Selain itu, perbandingan bagian dari
karangan asli secara proporsional tetap dipertahankan. Adapun di dalam membuat
ikhtisar, penulis tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, tidak perlu
memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional. Ia dapat langsung
mengemukakan inti atau pokok masalah dan problematik pemecahannya. Ia juga
dapat memberikan ilustrasi beberapa bagian atau isi dari suatu bab untuk
memjelaskan inti atau pokok masalah dan mengabaikan bagian atau bab-bab
yang kurang penting.
1.
Dilihat dari teknik pengembangannya, bacaan tersebut merupakan karangan ... .
a.
pola pengembangan sebab akibat
b.
pola pengembangan contoh
c.
pola pengembangan perbandingan
d.
pola pengembangan pertentangan
e.
pola pengembangan definisi
2.
Dilihat dari segi letak kalimat utamanya, bacaan tersebut merupakan karangan
yang disebut ... .
a .
induktif
b.
deduktif
c.
campuran
d.
ineratif
e .
deskriptif
3.
Pembaca selalu ingin dapat membaca dengan tenang, bebas, dan leluasa. Ia
ingin berdikari, berpikir sendiri, menimbang-nimbang sendiri, menarik kesimpulan
sendiri, dan akhirnya menilai sendiri.
Kedua kalimat tersebut menunjukkan kepaduan yang dinyatakan dengan ... .
a.
pengulangan kata
b.
pengulangan kelompok kata
c.
pemakaian kata ganti orang
d.
pemakaian kat ganti penunjuk
e.
pemakaian kata ganti milik
Evaluasi
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
196
4.
Dukungan dana untuk mengatasi gejolak moneter yang terjadi di Indonesia terus
mengalir. Kali ini bantuan datang dari Brunei Darussalam. Sabtu pekan lalu Sultan
Brunei bersama sekitar lima puluh anggota rombongan mendarat di lapangan
terbang Halim Perdanakusuma Jakarta dengan pesawat pribadinya. Sore harinya
selama 40 menit Sultan diterima Presiden RI di Ruang Jepara, Istana Merdeka.
Pikiran utama paragraf tersebut adalah ... .
a.
dukungan dana terus mengalir
b.
dana mengatasi gejolak moneter
c.
bantuan datang dari Brunei Darussalam
d.
sultan Brunei mendarat di Halim Perdanakusuma Jakarta
e.
sultan Brunei menggunakan pesawat pribadi
5.
Setiap kali kita dapat melihat dan mendengar betapa orang menggunakan kata
asing di mana-mana. Rupanya kita lebih suka menempuh jalan pintas daripada
mencari kata milik kita sendiri. Dan alasan yang selalu diberikan inilah kata yang
bersangkutan tidak dikenal maknanya. Padahal, tidak jarang orang juga tidak
mengenal kata asing yang digunakan.
Topik paragraf di atas adalah ... .
a.
penggunaan kata asing
b.
kesenangan mengambil jalan pintas
c.
banyaknya pemakaian kata asing
d.
ketidaktahuan pemakaian kata asing
e.
keengganan mencari padanan kata asing
6.
Pemerintah mendirikan sekolah sampai ke pelosok. Pusat kesehatan masyarakat
diperbanyak lapangan kerja baru diciptakan. Pembangunan rumah ibadah dibantu.
Memang menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan kesehatan rakyat.
Paragraf di atas dikembangkan dengan ... .
a.
perbandingan
b.
analogi
c.
sebab – akibat
d.
akibat – sebab
e.
khusus – umum
7.
Kalimat-kalimat berikut ini menginformasikan suatu peristiwa,
kecuali
... .
a.
perhatian masyarakat terhadap acara itu cukup menggembirakan.
b.
ternyata, pertandingan kemarin dimenangkan oleh kesebelasan Taruna Jaya.
c.
upacara memperingati hari Pahlawan dilaksanakan oleh seluruh instansi
dan swasta.
d.
saya tidak sanggup mengatasinya karena dia kakak kelas saya.
e.
peristiwa itu terjadi secara mendadak tanpa ada yang menyangka.
Bab VIII
~ Hiburan
197
Ventilasi Industri
Terdapat berbagai cara untuk menanggulangi bahaya lingkungan kerja
dan cara pengendalian secara teknis teknologi (
Engineering control
) adalah
alternatif pertama yang dianjurkan. Pengendalian secara teknis teknologi dapat
dilakukan misalnya dengan penyelenggaraan ventilasi tempat kerja yang baik
dan sebagainya
.
Ventilasi didefinisikan sebagai proses pertukaran udara di dalam suatu
ruang kerja yaitu suatu proses pengaliran (
suplay
) dan pengeluaran (
axhaust
)
udara dari atau ke ruang tersebut. Pertukaran udara merupakan alat pengendali
yang sangat efektif untuk melindungi faal tubuh tenaga kerja dari tekanan panas
yang sebagian besar dipancarkan dengan cara konveksi melalui udara, serta
melindungi terhadap gangguan kesehatan dari udara kontaminan yang kebanyakan
masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan dan diabsorbsi di dalam paru-paru.
Ventilasi bertujuan untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara,
bau-bauan, zat-zat pencemar, dan uap-uap bahan kimia di udara tempat kerja
yang dapat terhirup dan mungkin akan mengganggu kesehatan tenaga kerja.
Dikutip dari
Bahasa Indonesia
MGMP Provinsi DIY
8.
Dilihat dari letak kalimat utamanya, paragraf pertama di atas disebut
pengembangan secara ... .
a .
deduktif
b.
induktif
c.
campuran
d.
deskriptif
e.
ineratif
9.
Bacaan di atas mempunyai topik ... .
a.
ventilasi merupakan tempat keluarnya udara
b.
ventilasi merupakan tempat masuknya udara ke ruangan
c.
ventilasi dapat menyehatkan ruangan
d.
manfaat ventilasi
e.
manfaat ruangan berventilasi
10.
Berikut ini merupakan hal-hal yang terdapat dalam bacaan,
kecuali
... .
a.
ventilasi dapat digunakan untuk mengendalikan suhu udara ruangan
b.
ventilasi dapat digunakan untuk mengendalikan uap bahan kimia dalam
ruangan
c.
ruangan berventilasi dapat mengendalikan kelembaban udara
d.
pengendalian secara teknis teknologi dapat dilakukan dengan mengadakan
ventilasi tempat kerja
e.
pertukaran udara merupakan pengendalian efektif untuk melindungi faal
tubuh dari tekanan panas udara ruangan
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
198
II. Jawablah soal di bawah ini dengan benar!
1.
Jelaskan cara menyunting karya tulis ilmiah!
2.
Jelaskan cara menemukan nilai-nilai dalam cerita pendek!
3.
Jelaskan cara memerankan drama!
4.
Jelaskan perbedaan antara novel dengan hikayat!
5.
Jelaskan secara singkat cara menarasikan pengalaman dalam bentuk teks drama!
Latihan Ulangan Akhir Tahun
199
Latihan Ulangan Akhir Tahun
Bacalah wacana di bawah ini.
Mengapa angka urbanisasi masih cukup tinggi? Pada sisi ini bisa memberikan
gambaran bahwa upaya pemerataan pembangunan belum mencapai sasaran yang
dikehendaki bersama. Daerah-daerah perkotaan berkembang maju sangat pesat. Tapi
sebaliknya, gerak pembangunan daerah pedesaan berjalan terasa sangat lamban. Akibatnya,
kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan di daerah-daerah tidak semakin berkembang,
tetapi cenderung menjadi sebaliknya. Kelompok masyarakat desa berusia muda berpikir
kritis, biasanya memiliki kecenderungan untuk lari dari desanya berusaha mencari
pengalaman dan kemajuan di kota-kota besar.
Pada sisi lain, naiknya angka urbanisasi juga dapat memberikan indikasi
kemajuan pembangunan, khususnya di daerah-daerah perkotaan. Dengan kata lain,
kemajuan pembangunan yang dicapai kota-kota besar pada akhirnya menetes ke kota-
kota kecil atau sedang yang berada di sekitarnya. Kota-kota kecil yang semula merupakan
daerah pinggiran, kini sudah banyak yang mejadi “kota baru” yang memiliki prospek atau
daya tarik tersendiri bagi masyarakat pedesaan. Berbagai kemajuan fisik pembangunan
daerah perkotaan (lama atau baru), sedikitnya telah berhasil mengangkat derajat kehidupan
warga kotanya yang sebagian juga kaum pendatang.
1.
Dilihat dari tujuan penulisannya, bacaan di atas lebih tepat dimasukkan ke dalam
jenis karangan ... .
a .
deskripsi
b.
eksposisi
c.
argumentasi
d.
persuasi
e.
narasi
2.
Kalimat utama pada paragraf pertama bacaan di atas terdapat pada ... .
a.
kalimat awal
b.
kalimat tengah
c.
kalimat akhir
d.
kalimat awal dan akhir
e.
tidak ada kalimat utamanya
I.
Pilihlah a, b, c, d, atau e sebagai jawaban yang tepat!
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
200
4.
Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan bacaan di atas adalah ... .
a.
Kemajuan desa tergantung pada kemajuan kota
b.
Kemajuan kota tergantung pada perhatian orang desa
c.
Kemajuan pembangunan kota mengangkat derajat orang desa
d.
Kota-kota kecil pasti akan menjadi kota besar
e.
Kota baru sebagai prospek bagi masyarakat pedesaan
5.
... rapat itu memberikan kesempatan kepada semua anggotanya untuk mengajukan
pendapat. Oleh sebab itu, semua ... yang dihasilkan dalam rapat itu menjadi tanggung
jawab bersama.
Isian yang tepat untuk titik-titik di atas adalah ... .
a.
pimpinan; keputusan
b.
kesempatan; keputusan
c.
mengajukan; pimpinan
d.
kesempatan; tanggung jawab
e.
keputusan; tanggung jawab
6.
Ayah berseru kepada Amin, “Amin, kirimkan surat itu kepada pamanmu, Fredy!”
Kalimat langsung tersebut dapat diubah menjadi kalimat tidak langsung sebagai
berikut ... .
a.
Ayah berseru kepada Amin agar dikirimi surat Fredy
b.
Ayah berseru agar Fredy mengirimkan surat kepada Amin
c.
Seruan ayahnya mengisyaratkan bahwa Amir mengirimkan surat kepada Fredy.
d.
Ayah berseru agar Amir mengirimkan surat kepada Fredy
e.
Amir disuruh ayahnya agar mengirimkan surat kepada Fredy
7.
Pemakaian pungtuasi pada kalimat berikut ini sudah sesuai dengan pedoman EYD,
kecuali
... .
a.
Ruhut Sitompul berkata, “Hai Bang ... jangan jeruk makan jeruk, dong!”
b.
Tepat pukul 10.30. saya datang ke rumahmu, tetapi dirimu tidak berada di rumah
c.
Semakin banyak orang memaki Inul; nama Inul justru semakin meroket
d.
Usaha dagang itu dikelola oleh sarjana ekonomi, sehingga menjadi maju
e.
Guru muda itu bertempat tinggal di Jalan Merpati III - 20 Yogyakarta
8.
Dalam bersahabat, sebaiknya kita bersikap
luwes
.
Kata luwes pada kalimat tersebut mempunyai makna ... .
a.
berpandangan luas
b.
mudah menyesuaikan diri
c.
mudah memaklumi
d.
berpegang pada prinsip pribadi
e.
tidak mudah terpengaruh
Latihan Ulangan Akhir Tahun
201
9.
Mendengar peluit panjang, dengan serentak barisan itu maju ke depan tiga langkah.
Gaya bahasa yang digunakan pada kalimat di atas terdapat pula pada kalimat
berikut ... .
a.
Ular itu mendesis untuk menghalau musuhnya
b.
Kaum wanita belum lama ini memperingati hari Kartini
c.
Anak-anak TK Siwi Murti pergi ke Gembira Loka untuk melihat binatang gajah
d.
Jangankan motor, mobil pun saya belikan bila dia mau tinggal di rumahku
e.
Ah ... janganlah seperti kura-kura di atas perahu!
10.
Di antara kalimat-kalimat di bawah ini yang berupa kalimat pasif adalah ... .
a.
Bolot menghibur pemirsa televisi dengan cara melawak
b.
Anton kirimkan surat itu ke Jakarta
c.
Setelah membangun jalan tembus, Yogyakarta berusaha membangun jembatan
layang
d.
Ayah saya berdagang sapi di pasar
e.
Ketika bus itu dikemudikan sopir dengan kecepatan tinggi, banyak penumpang
berteriak histeris
11.
1.
Yang pertama adalah hak dan yang kedua adalah kewajiban.
2.
Bila tidak seimbang, jalannya kerjasama akan oleng dan jatuh.
3.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk menjalin keutuhan kerjasama.
4.
Kedua hal itu harus seimbang.
Kalimat-kalimat di atas akan menjadi paragraf yang padu apabila disusun sebagai
berikut ... .
a.
2 - 3 - 1 - 4
b.
4 - 2 - 3 - 1
c.
2 - 1 - 4 - 4
d.
3 - 4 - 2 - 1
e.
3 - 1 - 4 - 2
12.
Hari ini
Oom Edy
mengajak Reny berlibur ke sebuah
kota
. Di sana mereka mencoba
memasuki sebuah kafe. Di sudut ruang itu duduklah seorang
hostess
yang sedang
menikmati sigaretnya.
Pada penggalan paragraf di atas, kata-kata bercetak tebal berturut-turut mengalami
perubahan makna sebagai berikut ... .
a.
amelioratif
meluas
peyoratif
b.
menyempit
ameli
oratif
peyoratif
c.
meluas
asos
iasi
ameli
oratif
d.
meluas
netr
al
amelioratif
e .
netral
menyempit
asosiasi
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
202
13.
Sebuah catatan kaki dalam karya ilmiah dapat berfungsi sebagai berikut,
kecuali
... .
a.
sebagai tempat menyatakan rasa hormat/penghargaan terhadap penulis yang
dicantumkan
b.
untuk bergaya agar karya ilmiah itu kelihatan bermutu
c.
sebagai tempat menjelaskan suatu istilah dengan panjang lebar
d.
sebagai referensi silang yang dapat menunjukkan dalam halaman berapa, buku
apa, dan sebagainya tulisan itu dibahas
e.
ucapan terima kasih atas pemberian data yang diberikan/ditulis oleh orang lain
14.
Penulisan daftar pustaka yang sudah benar menurut pedoman ejaan yang
disempurnakan adalah ... .
a.
H.B. Yassin,
Angkatan ’66 Prosa dan Puisi
, PT Gunung Agung, Jakarta,
1982
b.
Yassin, H.B.,
angkatan ’66 Prosa dan Puisi
, PT Gunung Agung, Jakarta
1982
c.
Yassin, H.B.. 1982.
Angkatan ’66 Prosa Dan Puisi
. PT Gunung Agung: Jakarta
d.
Yassin, H.B. . 1982.
Angkatan ’66 Prosa dan Puisi
. Jakarta: PT Gunung
Agung
e.
Yassin, H.b. , 1982,
Angkatan ’66 Prosa dan Puisi
, Jakarta: PT Gunung
15.
Berdasarkan penelitian terhadap masyarakat Yogyakarta, tim peneliti itu mengambil
kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat Yogyakarta menyukai gudeg.
Kesimpulan tersebut merupakan contoh ... .
a.
generalisasi
b.
premis
c .
silogisme
d.
terem
e.
entimem
16.
Jika kita hendak membuat tulisan mengenai cara membuat roti dari bahan tepung
ketela, tulisan tersebut akan berbentuk ... .
a.
narasi
b.
deskripsi
c.
eksposisi
d.
argumentasi
e.
persuasi
17.
Berikut ini merupakan ciri-ciri penulisan makalah yang baik,
kecuali
... .
a .
objektif
b.
subjektif
c.
bersistem
d.
bermetode
e.
menggunakan bahasa ilmiah
Latihan Ulangan Akhir Tahun
203
18.
1.
Penutup;
2.
Kata pengantar;
3.
Daftar isi;
4.
Analisis permasalahan;
5.
Pendahuluan.
Penyusunan sebagian unsur-unsur karya ilmiah di atas yang paling tepat yaitu ... .
a.
2 - 3 - 5 - 4 - 1
b.
5 - 2 - 3 - 4 - 1
c.
2 - 5 - 3 - 4 - 1
d.
4 - 5 - 2 - 3 - 1
e.
4 - 2 - 3 - 5 - 1
19.
Dengan penjedaan yang berbeda, semua kalimat di bawah ini berpotensi untuk
bermakna ganda/ambigu.
Keambiguitasan yang paling tinggi tampak jelas pada kalimat ... .
a.
Rumah itu dihuni oleh petani beras Delanggu
b.
Pedagang apel malang itu membeli pesawat TV
c.
Atap rumah baru itu diangkat dengan mobil
d.
Rumah kakak ipar saya yang baru kemasukan pencuri
e.
Yang berada di belakang bapak saya.
20.
Pernyataan-pernyataan teori sastra di bawah ini sudah benar,
kecuali
... .
a.
Hanafi merupakan salah satu tokoh novel “Salah Asuhan” karya Abdul Muis.
Dia tidak mencintai adatnya sendiri (adat timur), tetapi yang dicintai justru adat
barat. Namun demikian ia pun tidak bisa menjadi orang barat secara sempurna.
b.
Siti Nurbaya merupakan tokoh yang menyayangi keluarganya. Hal ini
ditunjukkan ia mau dinikahi Datuk Maringgih walaupun harus mengurbankan
cintanya kepada Syamsul Bahri.
c.
Tuti merupakan adik Maria di dalam novel “Layar Terkembang” karya Sutan
Takdir Alisyahbana. Dia sangat menyukai organisasi, bahkan sampai melupakan
pernikahan
d.
Yusuf pernah bertunangan dengan Maria, tetapi ia jadi menikah dengan Tuti.
e.
Corry de Busye merupakan figur tradisi baru yang dinikahi Hanafi, tetapi mereka
tidak dapat hidup bahagia karena Hanafi tidak dapat menerima perilaku Corry.
21.
Walaupun khasiat susu bagi tubuh kita sudah tidak diragukan lagi, tidak setiap orang
dapat mengkonsumsi air susu dengan baik. Hal ini disebabkan oleh dua kemungkinan,
yakni sifat yang terkandung dalam susu yang tidak disukai orang atau sifat biologis
orang yang bersangkutan (intoleran). Penyebab pertama dapat diatasi dengan
penambahan sari jeruk, markisa, apel, atau lainnya sehingga rasa asli susu yang
memualkan dapat dihilangkan. Sementara itu, penyebab ke dua dapat diatasi dengan
menggantinya dengan air susu yang telah mengalami perlakuan khusus, yaitu
fermentasi.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
204
Secara biologis, penderita intoleran susu tidak mampu mencerna Iaktosa
dari makanan atau minuman dalam susu sehingga terjadi penimbunan laktosa dalam
usus. Penderita yang demikian dapat minum susu bubuk dengan kadar laktosa rendah
atau air susu fermentasi, seperti yoghurt, kefur dan koumis.
Susu fermentasi juga bermanfaat bagi manula (manusia usia lanjut) yang
mengalami kesukaran dalam mencerna makanan yang berprotein tinggi. Susu
fermentasi, seperti yoghurt, yang dapat dicerna dalam waktu satu jam dapat mengatasi
kesukaran ini. Keuntungan lain dari susu fermentasi dapat menurunkan kadar
kolesterol darah dan mencegah diare bagi penderita kekurangan laktosa.
Secara runtut, masalah pokok yang dibicarakan bacaan di atas adalah ....
a.
penyebab orang tidak menyukai susu, penderita intoleran susu, dan manfaat
susu fermentasi
b.
khasiat susu bagi tubuh, penderita intoleran susu dan masalah kesehatan manula
c.
cara mengatasi laktosa penderita intoleran susu, pentingnya susu kadar laktosa
rendah, dan keuntungan susu fermentasi
d.
kemungkinan orang tidak suka susu, penderita intoleran susu, dan cara mengatasi
masalah penderita yang mengalami kesulitan mencerna makanan yang
berprotein tinggi
e.
khasiat susu bagi tubuh, kandungan laktosa dalam susu, dan berbagai keuntungan
mengonsumsi susu fermentasi
23.
Simpulan yang sesuai dengan isi bacaan di atas adalah ....
a.
orang yang sudah berusia lanjut harus minum susu yang berfermentasi
b.
orang yang menderita gangguan pencernaan tidak boleh minum susu
c.
orang yang tidak suka minum susu akan mudah terkena penyakit
d.
penderita intoleran susu dapat mengonsumsi susu yang sudah mengalami
perlakuan khusus
e.
orang yang kegemukan karena terlalu banyak kolesterol tidak boleh
mengonsumsi susu
24
Keinginan masyarakat yang cukup tinggi sering dimanfaatkan oknum tertentu untuk
meraup keuntungan. Sejak pendaftaran, pemasangan instalasi, sampai pada tahap
pembayaran, beberapa oknum memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan jenis
yang satu ini. Pemasangan listrik dengan daya 450 watt, dengan tiga titik lampu,
sebuah stop kontak, tanpa pralon untuk perapian, misalnya, tidak seorang pun yang
membayar Rp172.500,00 sesuai dengan tarif resmi PLN. Tapi, konsumen harus
merogoh koceknya lebih dalam. Sedikitnya Rp250.000,00 ia harus bayar.
Paragraf di atas disajikan dengan menggunakan penalaran ....
a .
induktif
b.
deduktif
c .
analogi
d.
generalisasi
e.
hubungan sebab akibat
Latihan Ulangan Akhir Tahun
205
25.
Dulu orang menggunakan tenaga manusia untuk mengolah tanah. Dengan cangkul,
tanah digemburkan. Setelah tahu bahwa binatang dapat dimanfaatkan, pacul tidak
diayunkan dengan tangan tapi dihela sapi, kerbau atau kuda. Tentu saja bentuk
pacul-seret ini berubah. Namanya pun berubah menjadi bajak. Begitu orang
mengenal mobil, binatang penghela bajak pun diganti dengan tenaga mobil. Mobil ini
dikenal dengan nama traktor.
Paragraf di atas dikembangkan dengan pola ....
a .
alamiah
b.
kausalitas
c .
klasifikasi
d.
pertentangan
e.
perbandingan
26.
Kita tentu tahu arloji. Bentuknya kecil. Kalau dibuka, di dalamnya terdapat peralatan
rumit yang bergerak teratur mengikuti irama tertentu. Melihat itu kita akan
mengagumi pembuatnya. Betapa pintar pembuatnya. Seperti halnya arloji bergerak
teratur. Matahari, bumi, bulan, dan bintang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar
teratur seperti teraturnya onderdil arloji buatan manusia. Kalau arloji ada pembuatnya,
bukan mustahil alam pun ada penciptanya. Kalau arloji dibuat oleh orang pintar,
bukan mustahil alam dibuat oleh Sang Pencipta Maha Pintar.
Pada paragraf di atas terdapat dua hal yang dibandingkan. Kedua hal itu adalah ....
a.
arloji dan bumi kita
b.
bentuk arloji dan bentuk alam
c.
pembuat arloji dan pencipta alam
d.
keteraturan gerak arloji dengan gerak alam
e.
kecanggihan arloji dan kecanggihan bintang-bintang
27.
Anggrek adalah bunga yang sangat mempesona. Warnanya bermacam-macam.
Bentuknya indah. Aromanya semerbak. Bunganya tahan lama. Harganya pun relatif
lebih mahal daripada bunga-bunga lain. Tentu ini akan dapat meningkatkan
peningkatan petani. Oleh, karena itu, anggrek perlu ditingkatkan.
Kata yang menyatakan perbandingan adalah ....
a. dan
b.
yang
c.
adalah
d.
daripada
e.
oleh karena
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
206
28.
Sungai di daerah perkotaan sudah tidak sehat lagi karena banyak ... oleh limbah
dari pabrik. Kebanyakan ... tersebut berupa lapisan minyak dan logam berat.
Karena itu, tingkat ... sungai di daerah perkotaan sudah pada ambang batas
membahayakan.
Bentuk kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ....
a.
tercemar, pencemaran, percemaran
b.
dicemari, cemaran, kecemaran
c.
tercemari, pencemar, pencemaran
d.
dicemari, pencemaran, kecemaran
e.
tercemar, pencemar, kecemaran
29.
Semua masalah penting telah dibahas dalam majelis itu.
Beberapa masalah yang dikemukakan Pak Zakaria tidak dibahas dalam majelis itu.
Simpulan dari kedua pernyataan itu adalah ....
a.
Semua masalah yang dikemukakan Pak Zakaria tidak penting
b.
Beberapa masalah yang penting dikemukakan oleh Pak Zakaria, tetapi tidak
dibahas
c.
Semua masalah yang dikemukakan dalam majelis itu tidak dikemukakan oleh
Pak Zakaria
d.
Beberapa masalah yang dikemukakan Pak Zakaria tidak penting
e.
Majelis itu tidak membahas semua masalah yang dikemukakan oleh Pak Zakaria
30.
Adapun anak hilang, skenarionya ditulis Marseli, menceritakan seoarang anak dari
keluarga miskin. Cekcok demi cekcok menyebabkan dia tidak betah tinggal di rumah
dan suka nongkrong di kaki lima. Suatu hari dia terkagum-kagum pada kehadiran
tukang sulap.
Pertanyaan berikut dapat dijawab berdasarkan paragraf di atas,
kecuali
....
a.
Siapakah tokoh utama Anak Hilang?
b.
Siapa penulis skenario Anak Hilang?
c.
Apakah kelebihan sinetron Anak Hilang?
d.
Bagaimanakah jalan cerita Anak Hilang?
e.
Mengapa tokoh tersebut tak betah tinggal di rumah?
31.
Pada awalnya membantu usaha kecil, baik yang menyangkut industri maupun
perdagangan tidak terlalu sulit. Dalam pemberian kredit bank, bimbingan manajemen,
bagaimana memanfaatkan kredit, bagaimana membukukan usaha secara sederhana,
semuanya tidak terlalu sulit. Dengan kredit bank, mereka bisa rnemantapkan usaha
dan mampu mengembalikan kredit.
Paragraf di atas bersifat ....
a.
naratif
b.
persuatif
c .
deskriptif
d.
ekspositoris
e.
argumentatif
Latihan Ulangan Akhir Tahun
207
32.
Perhatikan penggalan kutipan berikut!
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
:
Damar
Umur
:
24 tahun
Pekerjaan
:
Mahasiswa
Alamat
:
Jln. Lurus 15
Selaku pihak pertama, selanjutnya disebut PENJUAL dan ... .
Penggalan di atas merupakan bagian dari ... .
a.
surat kuasa
b.
akte jual-beli
c.
surat pernyataan
d.
kuitansi jual-beli
e.
perjanjian jual-beli
33.
Manajer perusahaan multiproduk itu berasal dari kalangan elit. la dalam
manajemennya selalu menggunakan sistem kontrak.
Dalam pernyataan di atas, terdapat kesalahan penulisan kata serapan, yakni ....
a.
manajer
seharusnya
manager
b.
multiproduk
seharusnya
multiproduct
c.
elit
seharusnya
elite
d.
manajemen
seharusnya
mannagemen
e.
sistem
seharusnya
sistim
34.
Kesalahan ejaan terdapat dalam kalimat ....
a.
Karena ia seorang Laksamana, ia pasti hadir dalam pertemuan perwira tinggi
di istana negara
b.
Kami baru kedatangan tamu dari Pusat, yaitu Sekretaris Jenderal dari
Departemen Pertanian
c.
Gubernur Ahmad baru saja dilantik menjadi Gubernur di daerah tempat
kelahirannya
d.
Hasanuddin, Sultan Makasar, digelari juga Ayam Jantan dari Timur
e.
Dia akan tetap bernyanyi selama kesehatannya memungkinkan
35.
Konglomerasi menyeruak ke permukaan sejak pertengahan 1980-an ketika perannya
semakin menggurita ke berbagai sektor ekonomi ..., pada awal tahun 1990-an
peran konglomerat di dalam struktur ekonomi makin tak memperlihatkan
kekukuhannya ketika sejumlah lembaga ekonomi dan perbankan di bawah
kelompoknya bertumbangan.
Hubungan antarkalimat dalam paragraf di atas akan jelas bila dilengkapi dengan
kata ....
a.
karena itu
b.
akan tetapi
c.
kecuali itu
d.
maka dari itu
e.
walaupun begitu
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
208
36.
Hubungan antarklausa yang telah ditandai dengan penanda hubungan waktu terdapat
pada kalimat ....
a.
Serangga itu mengembangkan sayapnya lalu terbang
b.
Semangatnya akan bertambah jika mendapatkan dukungan
c.
Kemampuan manusia sangat terbatas sebagaimana waktu yang tersedia
d.
Dia tetap akan melawak selama kesehatannya masih memungkinkan
e.
Kalau dia sudah bisa berpikir, hal-hal yang tidak bermanfaat akan ditinggalkan
37.
Daya tarik cover buku terasa makin menggelitik setelah pembaca terjerat pada
perjalanan hidup tokoh utamanya raumanen. Lebih-lebih setelah tahu bahwa novel
ini berhasil meraih hadiah Buku Utama 1977, dan hadiah Sastra Asia Tenggara
1982.
Penggalan resensi di atas menitikberatkan pada masalah ....
a .
isi buku
b.
kelebihan buku
c.
kekurangan buku
d.
cara memanfaatkan buku
e.
manfaat buku bagi pembaca
38.
Resensi yang baik harus memuat hal-hal berikut,
kecuali
....
a.
kelebihan buku
b.
keunggulan buku
c.
kekurangan buku
d.
riwayat pengarang
e.
manfaat buku bagi pembaca
39.
Sektor pengangkutan bagi Kabupaten Wonogiri sebesar Rp229,8 milyar atau 10,2%
dari total ekonomi.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ....
a .
distribusi
b.
kontribusi
c.
kuantitas
d.
komoditas
e.
aktivitas
40.
Beberapa musibah berturut-turut menimpa keluarga Andirasane dalam dua minggu
ini.
Gambaran di atas dapat dinyatakan dengan peribahasa ....
a.
Bagai berumah di tepi tebing
b.
Sudah berjalan teringat tongkatnya
c.
Sudah jatuh dihimpit tangga
d.
Sudah sakit masih tertawa
e.
Baru berdiri terkilir kakinya
Latihan Ulangan Akhir Tahun
209
41
Bentuk kata yang dicetak miring dalam kalimat-kalimat di bawah ini baku,
kecuali
....
a.
Dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk
menyukseskan
program itu
b.
Acara itu sangat menarik
dikarenakan
dipersiapkan dengan baik
c.
Banyak
pemukiman
penduduk yang rusak akibat gempa
d.
Pemukiman
para korban bencana alam sangat cepat
e.
Indonesia sudah dapat
memproduksi
barang-barang yang bermutu tinggi
42.
Hubungan paragraf pertentangan dijumpai dalam paragraf ....
a.
Walaupun tidak terlalu luas, aula itu dapat menampung semua siswa.
b.
Sebagaimana Borobudur, Prambanan pun dilengkapi dengan taman wisata yang
luas, hijau, sejuk, dan nyaman.
c.
Bangunan itu didirikan sebagai monumen atas wafatnya kaum syuhada dalam
mempertahankan kemerdekaan di kawasan Kotabaru.
d.
Dahulu Samas oleh masyarakat Bantul dianggap sebagai pantai tercantik di
antara pantai-pantai yang ada di DIY. Setelah abrasi melanda Samas,
kecantikannya pun terkikir. wajahnya menjadi rusak.
e.
Pariwisata akhir-akhir ini seolah menjadi lagu wajib yang harus didendangkan
oleh pemerintah daerah guna memacu laju pembangunan. Gejala semacam ini
juga melanda Irian Jaya yang berupaya menjadi daerah tujuan wisata di kawasan
timur.
43.
Memanaskan mesin pada pagi hari sebaiknya menghadapkan lubang knalpot ke
arah jalan atau udara luar, jangan ke arah rumah, apalagi ke jendela kamar tidur. ...,
maka tidak usah lama-lama. Asal mesin terdengar mulus sudah cukup.
Kata penghubung antarkalimat yang sesuai untuk paragraf di atas adalah ....
a.
makanya
b.
lagi pula
c.
dengan begitu
d.
dalam pada itu
e.
walaupun demikian
43.
Panglima
: Hari mau gelap.
Raja Murawari
: Nah, tiba di sini kita sekarang, Panglima.
Panglima
: Sang R
aja, hutan wilayah manakah ini?
Raja Murawari
: Kita berada di luar batas Watonmas.
Panglima
: Di w
ilayah pusat pemerintahan Darmawangsa.
Raja Murawari
: Begitulah. Kau terkejut?
Panglima
: Pe
nduduk sekitar sini tentu tahu bahwa kita tersesat.
Dari dialog di atas, dapat dibuat pertanyaan sebagai berikut,
kecuali
....
a.
Mengapa peristiwa itu terjadi?
b.
Kapankah peristiwa itu terjadi?
c.
Di manakah peristiwa itu terjadi?
d.
Bagaimana sikap penduduk menurut Panglima?
e.
Siapa sajakah yang terlibat dalam peristiwa di atas?
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
210
45.
Perhatikan penggalan dialog berikut!
Wali Negeri
:
Nah, Saudara Sutan, ada rencana apa gerangan?
Sutan Duano
:
Begini, Pak Wali. Sawah-sawah kita akan kekeringan jika tidak
segera kita airi.
Lembak Tuah
:
Ya, tentu saja kekeringan. saya sependapat itu. Dengan diairi,
tentu saja sawah saya juga terairi.
Raja Bodi
:
Aha, aku juga akur-akur saja. Saya setuju sawah kita airi. Itu
ide bagus. Kalau dapat sawahku yang paling dahulu kita airi.
Yang dapat diketahui dari penggalan drama di atas adalah ....
a.
alurnya
b.
latarnya
c.
perwatakannya
d.
permasalahannya
e.
penyelesaiannya
46.
(1)
Paman, nama lelaki itu. Sebagai petani, tak ada yang aneh dengan dirinya.
Justru yang aneh adalah latar belakang tempatnya bekerja.
(2)
Hanya masalahnya adalah sampai kapan mereka mampu bertahan menghadapi
gerusan metropolisasi kota Jakarta.
(3)
Biasanya setiap mendengar orang menyebut petani yang terlintas di benaknya
adalah hijaunya hamparan padi dengan panorama gunung atau hutan serta
celoteh satwa. Namun, di tempat Parman, panorama gunung atau hutan
telah lama berganti gedung-gedung yang menantang langit. Suara satwa pun
telah berubah menjadi deru mesin. Kesegaran udara padat oksigen telah kian
terdesak oleh gas beracun karbon monoksida dari dari knalpot.
(4)
Siang itu seorang pria setengah baya asyik memainkan cangkul di sebidang
tanah berlumpur dengan tanaman padi setinggi lutut. Butir-butir peluh terlihat
berkilat di tubuh hitam kekarnya yang dibiarkan setengah telanjang.
(5)
Di tengah belantara Jakarta, parman dan ratusan petani lain masih mencoba
untuk mempertahankan eksistensinya sebagai petani. Mereka adalah
kehidupan agraris yang tersisa di antara kemegahan modernisasi Jakarta.
Kelima paragraf di atas akan menjadi wacana menarik bila disusun dengan
urutan ....
a.
1, 3, 5, 2, 4
b.
2, 4, 1, 5, 3
c.
3, 5, 2, 1, 4
d.
4, 1, 3, 5, 2
e.
5, 2, 1, 3, 4
Latihan Ulangan Akhir Tahun
211
47.
(1)
Manusia selalu ingin berkomunikasi dengan sesamanya.
(2)
Untuk maksud tertentu hanya bahasalah yang mampu men-jadi perantaranya.
(3)
Di pihak lain manusia berkecenderungan suka bercerita tentang sesuatu.
(4)
Kemampuan dengan berbahasa dengan demikian merupakan kebutuhan
mutlak bagi kehidupan manusia dalam masyarakat.
(5)
Kodrat manusia selalu ingin mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya.
Pernyataan-pernyataan tersebut dapat disusun menjadi sebuah alinea yang padu
dengan susunan ....
a.
5, 1, 2, 4, 3
b.
5, 4, 2, 1, 3
c.
5, 3, 1, 2, 4
d.
5, 2, 1, 4, 3
e.
5, 3, 2, 4, 1
48.
Pedang di kanan keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
Ini barisan tak bergandengan berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Penggalan puisi di atas melukiskan ....
a.
semangat yang terbelenggu
b.
sikap pasrah terhadap Tuhan
c.
perjuangan tanpa senjata
d.
semangat perjuangan yang pantang menyerah
e.
perjuangan bangsa Indonesia yang penuh keprihatinan
49.
Beberapa tokoh yang terdapat di dalam novel “Salah Asuhan” karya Abdul Muis
adalah ....
a.
Corry de Busye, Baginda Sulaiman, Hanafi
b.
Syafei, Syamsul Bahri, Rafiah
c.
Tuti, Maria, Yusuf
d.
Rafiah, Hanafi, Corry de Busye
e.
Maria, Hanafi, Syamsul Bahri
50.
Alinea penutup pada surat resmi berikut yang sesuai dengan kaidah baku bahasa
Indonesia adalah ....
a.
Demikian harap dimaklumi dan kami tunggu kabar selanjutnya
b.
Demikian agar maklum hendaknya
c.
Harapan kami semoga kerjasama ini dapat ditingkatkan
d.
Mudah-mudahan bahan pertimbangan ini bermanfaat
e.
Demikian agar instruksi ini Bapak melaksanakan dengan penuh rasa tanggung
jawab
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA - IPS
212
1.
a.
Apakah pengertian paragraf menurut wawasan Anda?
b.
Jelaskan perbedaan antara paragraf deduktif dan induktif dengan mem-
berikan contoh secukupnya!
2. Jelaskan perbedaan antara novel modern dan hikayat dengan cara
mengidentifikasikan komponen-komponen pembentuknya!
3.
a.
Jelaskan pengertian catatan kaki singkat
Ibid. ,
op.cit
.
, dan
loc. cit!
b.
Buatlah dan susunlah 6 (enam) catatan kaki dengan mempraktikkan ketiga
catatan kaki singkat tersebut!
4.
Dalam menyusun karangan, tujuan karangan mempunyai dua fungsi pokok.
Sebutkan dan jelaskan 2 (dua) fungsi yang dimaksudkan tersebut secara detail!
5.
Jelaskan yang dimaksud surat dapat dipakai sebagai duta organisasi dan sebagai
bukti tertulis!
6.
Unsur intrinsik karya sastra adalah unsur yang membangun secara langsung karya
sastra tersebut. Tiga di antaranya yaitu alur, perwatakan, dan latar. Coba jelaskan
perbedaan ketiga unsur tersebut secara rinci!
7.
a.
Apakah pengertian diskusi menurut pemahaman Saudara?
b.
Ada 4 (empat) unsur penting dalam diskusi, yaitu moderator, pemrasaran, notulis,
dan peserta. Jelaskan pengertian tugas-tugas keempat unsur tersebut, dan
buatlah bagan posisi empat duduk dalam berdiskusi!
8.
Dalam membentuk konflik penceritaan, seorang pengarang harus dapat mengatur
emosi tokoh secara logis. Menurut wawasan Saudara, coba jelaskan maksud
pernyataan tersebut dengan memberikan contoh secukupnya!
9.
Untuk menilai pementasan drama dibutuhkan jarak estetik antara pemain dan
penonton. Coba jelaskan maksud dan tujuan dibutuhkannya jarak estetik tersebut!
10. a.
Ayah terbangkan layang-layang itu.
b.
Samudra membelikan kue temannya.
Uraikan dua kalimat di atas berdasarkan jabatan kalimat atau fungsinya!
1.
Buatlah satu contoh surat perjanjian jual-beli mobil dengan kriteria sebagai berikut:
a.
Rendy Adiva sebagai pembeli mobil (alamat dan identitas lain bebas).
b.
Tito Anggara sebagai penjual mobil (alamat dan identitas lain bebas).
c.
Harga mobil 100 juta rupiah dan uang muka 50 juta rupiah. Adapun
kekurangannya akan dibayar secara mengangsur selama satu tahun.
d.
Data lain yang Anda butuhkan sebaiknya Anda lengkapi sehingga surat yang
anda buat menjadi surat yang baik dan benar.
e.
Surat ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2.
Buatlah proposal resmi dengan kriteria sebagai berikut:
Proposal dibuat oleh seorang direktur perusahaan. Proposal ditujukan kepada
perusahaan.-perusahan kemitraan.Isi proposal berupa permohanandana dengan
kerjasama sponsorship. Proposal ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
III.Mengarang!
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
Daftar Pustaka
213
Alivea, NF, Arakin, V. D, Oglobin, A.K. 1991.
Bahasa Indonesia Deskripsi dan Teor
i.
Yogyakarta : Kanisius
Aminudin. 1988.
Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung:
Angkasa.Aminudin. 1988.
Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna.
Bandung:
Angkasa.
Arikunta, Suharsini. 1993.
Prosedur Penelitian.
Jakarta: PT Rineka Cipta.Arikunta,
Suharsini. 1993.
Prosedur Penelitian.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bahrudin dkk. 2006.
Persiapan Menghadapi SPMB
2007. Bandung: Penerbit Epsilon
Grup.
Bahrudin. 2006.
Kamus Pintar Plus Bahasa Indonesia
. Bandung: Epsilon Grup.
Bahrudin dkk. 2003.
Persiapan Menghadapi SPMB
2004. Bandung: Penerbit Epsilon
Grup.
Chaer, Abdul. 1984.
Kamus Idiom Bahasa Indonesia.
Ende: Nusa Indah.Chaer, Abdul.
1984.
Kamus Idiom Bahasa Indonesia.
Ende: Nusa Indah.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1978.
Lingkaran-Lingkaran Retak (Hal 3 -
12), Jakarta.
Jakarta.
Dinas Sejarah Militer Kodam VII/Diponegoro kerjasama dengan CV. Borobudur Megah
Semarang.
1997. Sejarah Rumpun Diponegoro dan Pengabdiannya
.
Eneste, Pamusuk. 1994.
Kamus Sastra
. Flores: Nusa Indah.
Finosa, Lamuddin. 1999.
Aneka Surat Statuta, Laporan, dan Notula.
Cet. III, Seri ke-
2. Jakarta: Mawar Gempita.
Hasan, Anwar, H. 2004.
Pedoman dan Petunjuk Praktis karya Tulis untuk SMA,
Perguruan Tinggi dan Umum
. Yogyakarta: Absolut
Hendy, Zaidan. 1989.
Pelajaran Sastra I
. Jakarta: Gramedia.
Horison, 2002
Husain, Abdul Rajak. 1995.
Penuntun Korepondensi Modern.
Solo: CV Aneka.
Surakarta.
Daftar Pustaka
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA-IPS
214
Ismail, Taufik dkk. 2002.
Horison Sastra Indonesia 3
. Jakarta: Kakilangit.
Jabrohim, dkk. 2003.
Pedoman Penulisan Skripsi
. Yogyakarta: FKIP UAD.
Jassin, H.B. 1985.
Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang.
Cet. ke-5. Jakarta: PN
Balai Pustaka.
Jessica, Agnes. 2004.
Jejak Kupu-Kupu
. Jakarta: Gramedia.
Kridalaksana, Harimurti. 1984.
Kamus Linguistik.
Cet. I Ed. II. Jakarta: Gramedia.
Kosasih, E. 2003.
Ketatabahasan dan Kesustraan.
Bandung: Irama Widya.
Marsudi, Demas. 2004.
Tantangan Hidup dan Mati Bahasa Indonesia yang Baik
dan Benar pada Era Globalisasi
. Buwanatama Edisi IV dan V. Yogyakarta:
SMA Budya Wacana.
Maryani, Yani dan Mumu. 2002.
Moeis, Abdoel. 1997.
Salah Asuhan
. Jakarta: Terbit Terang.
Moeliono, Anton M. 1988. Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Perum
Balai Pustaka.
Muchtar, dkk. 1997.
Ilmu Pengetahuan Sosial
. Jakarta: Yudhistira.
Nurdin, Ade dkk. 2004. Intisari
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA
. Cetakan II.
Bandung: CV. Pustaka Setia.
Nurhadi dkk. 2004.
Bahasa dan
Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Nursito. 2000.
Penuntun Mengarang
. Cetakan III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Radar Solo, 8 April 2005
Ramlan, M. 1983.
Sintaksis
. Cet. III. Yogyakarta: CV Karyana.
Rampan, Korrie Layun. 2004.
Perjalanan ke Negeri Damai
. Jakarta: PT Grasindo.
R. Hamidiah S, N. 1996.
Matahari di Balik Awan
. Jakarta: Balai Pustaka.
Riyadi Edt. 2003.
Kumpulan Puisi di Batas Yogya
. Yogyakarta: Interbud dan Universi-
tas Ahmad Dahlan.
Rangkuti, Hamzah.
Di Atas Rel Kereta Api.
Dalam Kompas, 20 Juni 1999.
Rusli, Marah. 1992.
Sitti Nurbaya
. Jakarta: Balai Pustaka.
Suara Pembaharuan, 16 Agustus 1996; 29 Agustus 1999.
Daftar Pustaka
215
Subana, Imam dan Imam Syafi’ie. 1996.
Terampil Berbahasa Indonesia 1.
Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Subalidinata. 1978.
Sari Kesusastraan Indonesia.
Jilid II. Yogyakarta: UP Spring.
Sulastri, Euis. 2002.
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMU Kelas I
. Bekasi: PT.
Galaxy Puspa Mega.
Sunardi. 2003. Mahir Berbahasa Indonesia. Jilid I. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.
Sunardi, Haris. Edt. 1995.
Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMU Kelas 2
. Jakarta:
Kerjasama Bapai Pustaka dan Yudhistira.
Suparjati. 2000.
Surat-menyurat dalam Perkantoran.
Yogyakarta: Kanisius.Suparjati.
2000.
Surat-menyurat dalam Perkantoran.
Yogyakarta: Kanisius.
Sularto, B. 1994.
Terampil Berbahasa Indonesia
. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Suprapti, Lusia. 2007.
Teori Ringkas Latihan Soal dan Pembahasan Bahasa Indo-
nesia
Tohari, Ahmad. 1982.
Ronggeng Dukuh Paruk
. Jakarta: Gramedia.
Tim Penulis Bahasa dan Sastra untuk SMU. 2004. Jakarta: Yudhistira.T
Wahono dan Rusmiyanto. 2004.
Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia. KL.I
SMP
.Bandung: Ganeca Excact
Bahrudin. 2006.
Kamus Pintar Plus Bahasa Indonesia
. Bandung: Epsilon Grup.
SMA
. Yogyakarta: Intersolusi Pressindo.
Bahasa Indonesia MGMP Provinsi DIY.
Buwanatama. 2003. SMA Budya Wacana. Yogyakarta.
Hai, no. 41 th. XIV.
Jawa Pos, 25 Agustus 2003; 3 November 2004, 13 November 2004
Kedaulatan Rakyat, 14 Desember 2004; 10 April 2005; 17 Oktober 2005
Kompas, 3 Agustus 1996; 20 Juni 1999; 8 November 2004; 30 November 2004; 2
Desember 2004; 3 Desember 2004
Republika, 6 Oktober 2004.
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA-IPS
216
Republika, 6 Oktober 2004; 8 November 2004
Suara Karya, 13 Mei 1993.
Glosarium
217
alu
= alat tradisional untuk menumbuk padi
ambiguitas
=
bermakna ganda
antagonis
= tokoh mempunyai
sifat melawan tokoh utama, biasanya jahat
aplikasi
= penerapan
casting
=
proses pemilihan pelaku dalam drama
deduktif
= paragraf yang kalimat utamanya berada di bagian awal
dialek
=
variasi bahasa yang di
gunakan oleh kelompok penutur pada
daerah tertentu
entrepeneur
= pelaku wirausaha
entrepreneurship =
kewirausahaan, hal yang berkaitan dengan wirausaha
fiktif
= rekaan; bukan sebenarnya
finansial
=
sesuatu yang berkaitan dengan benda/harta
formal
= resmi
genderang
= tambur atau alat bunyi-bunyian
gaul
=
selalu mengikuti zaman; mudah menyesuaikan dengan lingkungan
ibid
= singkatan dari
ibidum,
artinya sama dengan atasnya
induktif
=
paragraf yang k
alimat utamanya berada di bagian akhir
intonasi
= tekanan pengucapan
instrumen
= alat; yang digunakan untuk mengadakan penelitian
jarak estetik
= jarak antara pemain drama dan penontonnya
jargon
=
k
ata-kata yang digunakan dalam bidang tertentu
jeda
= jarak; spasi pengucapan antara unsur bahasa yang satu dengan
lainnya
kelaziman
=
pada umumnya; dipakai oleh orang banyak
kental
= hubungan erat; pekat
kemitraan
= hubungan persahabatan; hubungan kerja sama
Glosarium
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA-IPS
218
kepiawaian
= sifat yang menarik perhatian orang
keynote speaker
= orang kunci
konsekuensi
= akibat yang muncul dari peristiwa
kopor
=
tas besar yang biasanya di
gunakan untuk membawa pakaian
lafal
= cara pengucapan unsure bahasa
laron
= kelekatu; binatang kecil semacam serangga yang hidup dalam
tanah
lighting
=
sistem pengaturan lampu dalam pementasan drama atau film
loc.cit.
= singkatan dari
loco citato
artinya pada tempat yang sama
lumping
= belulang; kulit yang keras
makota
= hiasan kepala seorang raja
meremehkan
= menganggap remeh; menganggap tidak berarti
motif
= corak; alas an seaseorang melakukan sesuatu
moderator
= petugas yang mengatur jalannya rapat/seminar
narasumber
= orang yang dipercya untuk memberikan informasi
news maker
=
pembauat berita; orang yang memunculkan isu
notulis
= petugas yang mencatat jalannya rapat, sidang , atau seminar
op. cit
= singkatan dari
opera citato
yang artinya pada karya yang dikutip
out standing
= luar biasa; istimewa
panelis
= pemrasaran/ yang meny
ajikan makalah (panelis utama)
paragraf
= karangan singkat yang sudah lengkap dengan idenya
paternalistik
= sistem yang menganut garis dari ayah
pilar
=
pe
nguat
planning
=
rencana
prokem
= bahasa tidak resmi yang sering digunakan di daerah tertentu
protagonis
= t
okoh penceritaan yang menjadi pelaku utama biasanya baik
relative
=
tidak pasti; dapat dikatakan ...
relevan
= berkaitan; mempunyai sangkut paut
akurat
= dapat dipercaya
setting
=
latar penceritaan, misalnya ruang atau waktu
slengekan
=
bahasa tidak resmi sebagai pemuas perasaan; semau sendiri
solusi
= jalan keluar suatu permasalahan
takhta
= tempat duduk raja
Glosarium
219
tips
= saran; petunjuk untuk melakukan sesuatu
tritagonis
= t
okoh penceritaan yang biasanya sebagai penengah konflik
valid
=
me
nurut cara yang semestinya; sah
wawancara
= yaitu pembicaraan dengan seorang narasumber untuk
mendapatkan
informasi
= ber
ita tentang sesuatu
way of life
=
gaya hidup seseorang
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA-IPS
220
I n d e k s
A
alu
1, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 18, 19, 21, 24, 25, 26, 28, 29, 32, 33,
34, 35, 37, 38, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 52, 58, 59, 60, 61,
62, 67, 68, 75, 76, 77, 78, 82, 83, 84, 85, 87, 94, 95, 96, 97, 98, 101,
102, 103, 104, 108, 110, 112, 113, 114, 120, 124, 126, 127, 128, 129,
130, 131, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 139, 140, 141, 144, 146, 147,
148, 149, 150, 151, 154, 155, 157, 163, 170, 171, 177, 181, 182, 183,
186, 187, 188, 190, 191, 192, 196, 197, 198, 199, 200, 206, 208, 209,
210, 211, 212, 213, 214
antagonis
38, 73, 74, 86, 92, 96, 130, 137, 152, 184, 189
aplikasi
75, 76, 78
C
casting
29, 83
D
deduktif
1, 2, 9, 10, 14, 15, 16, 22, 23, 24, 25, 198, 200, 206, 214
dialek
111
E
entrepreneurship
75, 76, 77, 78
F
fiktif
21, 60, 93, 101, 197
finansial
10, 75
formal
6, 14, 15, 16, 17, 23, 112, 126
G
gaul
45, 110, 111
genderang
33
Indeks
221
I
Ibid.
82, 101, 214
induktif
1, 2, 9,
10, 14, 15, 16, 22, 23, 24, 25, 198, 200, 206, 214
instrumen
69, 76, 85, 177, 179
intonasi
8, 49, 54, 57, 60, 66, 68, 69, 92, 93, 129, 137, 138, 147, 149, 173,
174, 184, 185, 196
J
jarak estetik
83, 214
jargon
98
jeda
57, 66
K
kelaziman
74, 99
kemitraan
5, 214
kental
98, 111
kepiawaian
33
keynote speaker
55
konsekuensi
60, 67
kopor
30
L
lafal
8, 68, 69
laron
35
lighting
30, 84
loc.cit.
82, 101
M
makota
41
moderator
106, 107, 155, 170, 214
motif
38, 40, 41, 42, 189, 190
N
narasumber
51, 52, 53, 56, 66, 68, 106, 107, 117, 125, 159, 167
news maker
56
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA-IPS
222
P
panelis
107
paragraf
1, 2, 5, 9, 10, 14, 15, 16, 22, 23, 25, 26, 123, 170, 171, 177, 198, 199,
200, 201, 203, 206, 207, 208, 209, 211, 212, 214
pilar
111, 113
planning
76
prokem
111
protagonis
38, 73,
86, 92, 130, 137, 184, 189
R
relatif
10, 96, 108, 119, 125, 207
relevan
75, 80, 83, 100, 101, 178
S
setting
38, 45, 47, 48, 50, 87, 104, 130, 147, 190, 197
slengekan
111
W
wawancara
51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 66, 68, 69, 74, 117, 127, 128, 159, 167
way of life
78
Indeks
223
Catatan
Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Kelas XI - Prodi IPA-IPS
224
Catatan
Bahasa dan Sastra Indonesia
2
Untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Tsanawiyah
Kelas XI Program Studi IPA-IPS
Bahasa dan Sastra Indonesia 2
Bahasa dan Sastra Indonesia 2
Bahasa dan Sastra Indonesia 2
Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah
dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 81 Tahun 2008 tanggal 11 Desember 2008 tentang
Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digu-
nakan dalam Proses pembelajaran.
PUSAT PERBUKUAN
Departemen Pendidikan Nasional
ISBN 978-979-068-892-6 (no jilid lengkap)
ISBN 978-979-068-89
5
-
7
Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp12.594,-